Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teka-teki Orang Left WAG

21 September 2020   19:45 Diperbarui: 21 September 2020   23:12 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:https://kaltim.tribunnews.com

Sumber:https://koinworks.com
Sumber:https://koinworks.com
Anggota WAG rata-rata terbagi dua jenis. Aktif dan pasif. Aktif adalah mereka yang suka meramaikan dengan segala perbincangan, baik penting maupun tak penting. Sedangkan pasif lebih kepada sekadar tahu informasi terbaru dari grup tanpa menanggapi.

Nah, bagi anggota pasif, keriuhan yang ditimbulkan anggota aktif bila melebihi kewajaran dan dirasa mengganggu, dapat membuatnya memutuskan untuk left grup. Semisal, malam-malam masih ramai dan perbincangannya pun ngalor-ngidul. Baginya, kehadiran grup dirasa tidak terlalu penting. Membuat tidak nyaman.

Kebanyakan grup

Ilustrasi Kebanyakan Grup, Sumber:https://padang.tribunnews.com
Ilustrasi Kebanyakan Grup, Sumber:https://padang.tribunnews.com
Alasan ketiga adalah terlalu banyak terdaftar sebagai anggota grup. Seperti pertanyaanku di awal, ada yang bisa belasan bahkan puluhan. Perbincangan yang timbul dari semua grup, terkadang membuat WA-nya bisa error, sehingga harus install ulang. Atau, membuatnya menjadi lebih lambat diakses. Nah, untuk memulihkan, dengan sopan dia izin meninggalkan grup.

Pindah kerja

Sumber:https://www.woke.id
Sumber:https://www.woke.id
Untuk grup pekerjaan, biasanya ada beberapa dari anggota mengalami mutasi/pindah kerja. Nah, karena dirasa substansi pekerjaan yang dibahas di grup terbatas dan rahasia, serta dia sudah tak ada kepentingan lagi di sana, maka secara santun dia akan meninggalkan grup.

Grup bersifat sementara

Sumber:https://www.youtube.com
Sumber:https://www.youtube.com
Ada beberapa grup yang memang dari awal diadakan tidak untuk permanen. Semisal, grup tim acara suatu event. Ketika event berakhir, biasanya admin akan membuat kesimpulan dan mempersilakan tiap-tiap anggota untuk dapat left group.

Tanpa dipersilakanpun, banyak yang undur dengan teratur.

Yah, itulah misteri mengapa orang memilih untuk meninggalkan grup. Sekali lagi, tak ada yang melarang. Tetapi tentu, seyogianya ada alasan yang mendasarinya.

...

Jakarta,

21 September 2020

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun