Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Matinya Warna Biru pada Centang WhatsApp

28 Juli 2020   15:00 Diperbarui: 28 Juli 2020   15:04 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WA, Sumber:https://tekno.kompas.com/ 

Whatsapp (WA) adalah aplikasi komunikasi antar orang yang sangat terkenal di masyarakat saat-saat ini. Bisa dipastikan hampir setiap smartphone terpasang aplikasi ini.

Fitur-fitur yang tersedia di WA seperti kirim data (gambar, data pekerjaan, rekaman audio dan video), pembuatan grup, atur gambar latar belakang, dan lainnya, membuat orang suka menggunakannya.

Sebagai pegawai, penulis akui pekerjaan menjadi lancar berkat mudahnya komunikasi via WA ini. Penyebaran informasi antar orang pun cepat dilakukan, baik itu benar maupun hoaks. Untuk hoaks, tentunya perlu kita teliti dulu sumber dan kebenarannya.

Nah, dalam komunikasi, terdapat tanda centang pada setiap pesan yang dikirim. Centang satu tidak berwarna berarti pesan berhasil dikirim ke server, centang dua tidak berwarna berarti pesan telah masuk ke ponsel lawan bicara (si A), sementara centang dua berwarna biru berarti pesan telah dibaca oleh si A.

Sehari-hari sering pula kita temui lawan bicara mematikan warna biru pada centang tersebut. Kita (si B) sebagai pengirim pesan sedikit banyak penasaran mengapa warna tersebut dimatikan, sehingga kita tidak tahu pesan telah dibaca atau belum. Terka punya terka, sepertinya misteri matinya warna tersebut disebabkan tiga alasan:

Terlalu sibuk;

Sibuk, Sumber:https://akurat.co/ 
Sibuk, Sumber:https://akurat.co/ 
Si A sebagai lawan bicara mungkin terlalu sibuk dalam pekerjaan. Sedikit atau bahkan tidak ada waktu yang dipunyai untuk sekadar membalas WA dari semua orang. Waktu habis untuk bekerja.

Dengan matinya warna, A menjadi bisa memilih mana WA yang lebih mendesak untuk dibalas terkait urusan pekerjaan, mana yang biasa dan bisa ditunda. Kalau sengaja ter-klik pun WA yang biasa, tidak segera membalas pun tak apa, karena si B tidak tahu pesannya telah dibaca oleh A.

Butuh waktu berpikir untuk menjawab;

Berpikir, Sumber:https://ibtimes.id/ 
Berpikir, Sumber:https://ibtimes.id/ 
Tidak semua pertanyaan bisa dijawab langsung sesaat setelah diterima. Butuh waktu lebih bagi si A untuk mengumpulkan informasi, agar jawaban yang diberikan kepada B tidak sembarangan. 

Dengan dimatikannya warna, si B tidak tahu pesannya telah dibaca dan ini memberi waktu bagi A untuk berpikir. Sehingga, tidak terkesan membuat B menunggu jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun