Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tenarkah Kekeyi? Simak Dulu Tiga Hal Berikut Ini

6 Juni 2020   16:17 Diperbarui: 6 Juni 2020   16:11 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekeyi, Sumber:https://www.instagram.com/rahmawatikekeyiputricantikka23

Masuk ke inti dari pokok bahasan kita. Lalu bagaimana menghitung tingkat ketenaran seseorang? Ini dia gambarannya.

Kalau kita ingin seseorang menjadi semakin tenar, jadilah satu dari antara kedua kaum yang pertama, yaitu fans atau haters. Ketika kita terhitung sebagai anggota fans, maka kita berhasil menenarkan dia dengan segala tampilan kelebihannya. Sedangkan kalau kita menjadi bagian dari kaum haters, kita pun juga berhasil menenarkan dia dengan segala tampilan keburukannya. Apapun itu, mau kelebihan ataupun keburukan, nama dia tetap selalu disebut dalam setiap pemberitaan yang fans atau haters sebarkan, sehingga itu tidak mengurangi tingkat ketenaran dia. Ya, dia malah semakin tenar.

Di sisi lain, ketika kita tidak ingin membuat dia semakin tenar, maka mendaftarlah sebagai kaum yang ketiga, yaitu kaum apatis. Dalam kaum ini, tidak akan ada pembahasan yang menyinggung sedikitpun tentang nama dia, karena kaum ini tidak tertarik untuk mengetahui segala seluk beluk kehidupannya. Lebih lagi, terkadang ketika disebut namanya di depan kaum ini, mereka mengaku baru pertama kali mungkin mendengarnya.

Berangkat dari asumsi bahwa ketenaran itu adalah keterkenalan dalam jumlah mayoritas sekelompok orang (populasi), dan semisal jumlah populasi adalah 100 orang, maka dia bisa dikatakan tenar ketika jumlah anggota kaum pertama dan kedua di atas 50 orang, minimal 51. Tetapi ketika anggota kaum yang ketiga ternyata berjumlah 51 orang, maka dia tidak bisa dikatakan tenar dalam populasi tersebut.

Jika ditulis dalam rumus matematika, seseorang dikatakan tenar jika:

 ∑Fans + ∑Haters > 50%n V ∑Apatis < 50%n 

Sebaliknya, orang disebut dapat dilabeli sebagai orang yang tidak tenar ketika:

∑Fans + ∑Haters < 50%n V ∑Apatis > 50%n. 

Disini, ∑ adalah jumlah, adalah “atau”, dan n adalah populasi.

Jadi, jika kita bertujuan untuk menenarkan atau tidak menenarkan seseorang, kita sudah tahu sekarang harus berada dalam posisi kaum yang mana.

Kesimpulannya, sudah tenarkah Kekeyi? 

Hitung dulu hasil dari rumus matematikanya ya, 

Hehe.

Jakarta,

5 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun