Mohon tunggu...
hony irawan
hony irawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat Advokasi dan Komunikasi Isu Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan

pelajar, pekerja,teman, anak, suami dan ayah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Poin dan Koin

24 Oktober 2021   12:22 Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:39 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita awali cerita dengan anekdot seorang anak kecil  memanggil tukang mainan yang lewat depan rumahnya. Dengan uang mainan dia bermaksud membeli mobil-mobilan.

Abang penjual kaget. "Ini gak laku dik karena uang mainan!"
Si anak kecil dengan polos menjawab 'Kan yang dibeli juga mobil mainan..!?" katanya lucu. Saya jadi kebayang anak itu kemungkinan atau jangan-jangan adalah Elon Musk.

Ramai ngomongin crypto currency atau uang kripto, Blockchain generasi 0.1 ini memang belum segegap gempita booming anturium dan batu bacan di Indonesia beberapa waktu lalu. Tapi kurang lebih "monkey bussinessnya" mirip-mirip. Sumber memang dari para penggiat yang melek IT, yang kemudian dengan cepat pengaruh magnitutnya melampaui batas negara, dan lambat laun sampai juga di negeri ini.

Seorang kawan menunjukkan screen shoot nilai terakhir uang kripto yang dimiliki hingga senilai puluhan ribu dollar Amerika atau senilai ratusan juta rupiah, sebelum katanya amblas karena terlalu bernafsu main trading. Saat ini sudah kapok katanya.

Dalam kesempatan lain seorang bapak yang dari penampilannya boro-boro melek Blockchain justru faseh ngomong tentang uang kripto dan berbagai keunggulan serta kekurangan tiap wallet yang tampil di playstore.

Bahkan sempat mengajarkan bagaimana menambang Bitcoin lewat perangkat hape. Sekaligus tak diduga menunjukkan nilai uang kripto yang dimiliki saat ini, yang katanya sudah dibeli beberapa tahun lalu dan nilainya sudah berkali-kali lipat mencapai dua ratus juta rupiah lebih.

Tipsnya, jangan sering-sering dilihat, apalagi main trading. "Beli aja (sambil sebutkan beberapa nama uang kripto jagoannya) semampunya setiap punya uang berapa, anggap aja investasi." Katanya kalem.

Kesempatan lain ada cerita kegilaan orang nambang  uang kripto dengan membeli 10 hape jadul untuk mendapat Bitcoin. Sampai ada yang jadi ODGJ beneran lantaran uang kripto yang tersimpan di akun komputer tuanya, yang kala itu hanya dibeli iseng-iseng dengan puluhan ribu rupiah sudah menjadi miliaran rupiah nilainya. Dia jadi ODGJ  mencari-cari di tempat pemulung karena komputernya sudah dijual di rongsokan.

Sejalan pandemi, banyak orang di dunia jadi punya waktu untuk cari peluang sambil rebahan. Suasana makin meriah dengan pemain/tokoh sekelas Elon Musk ikut serta.

Sepakat uang kripto yang semula tak ubahnya poin permainan game yang bahkan tidak bisa untuk beli mobil-mobilan, menjadi koin yang menjadi alat tukar. Seperti uang monopoli yang bisa untuk membeli beras bahkan mobil Tesla beneran. Langsung bitcoin melonjak hingga senilai 900 jutaan. Dan tak lama kemudian si Musk ini bilang, penambangan merusak lingkungan dan lantas nilai bitcoin turun lagi meski tak drastis, sekarang jadi 800 jutaan. Jadi gitulah, tanpa underlaying uang kripto jadi mudah diobang-ambing isu pemodal besar.

Kebayang sih, sebagai orang yang berpengaruh, Musk bisa bikin naik turun nilai uang kripto dan kemungkinan bisa juga mendapat untung besar karenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun