Mohon tunggu...
RM TPA
RM TPA Mohon Tunggu... Belum ada, masih mencari -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Banda Aceh, 12 Agustus 1991 S-1 Pend. Matematika FKIP Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Waspada, Jembatan Ulee Lheue Bisa-bisa Roboh

7 Maret 2016   17:12 Diperbarui: 7 Maret 2016   20:24 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jembatan baru yang menghubungkan Gampong Jawa dengan Ulee Lheue, di Gampong Alue Deah Tengoh, Kecamatan Meuraxa"][/caption]Banda Aceh – Sekitar pukul 17.40 WIB, yang awalnya niat untuk melihat pemandangan sore di kawasan Ulee Lheue tanpa sengaja mata penulis tertuju pada sebuah jembatan baru yang menghubungkan Gampong Jawa dengan Ulee Lheue, di Gampong Alue Deah Tengoh, Kecamatan Meuraxa, yang bisa kita tempuh dari samping kanan pintu masuk pelabuhan. Dengan kondisi jalan yang belum maksimal, kita harus berhati-hati dalam berkendaraan. Dari penghujung jalan terlihat ramai pengunjung yang duduk di samping jalan yang berhubungan langsung dengan laut. Sebagian dari mereka ada yang memancing atau sekedar menikmati pemandangan sore dengan keluarga.

Kondisi jalan yang dalam proses pembuatan itu, memang terkesan kurang enak dipandang. Namun, hal itu tidak mengurangi minat warga untuk datang sekedar melepas penat dan duduk santai dengan keluarga, ya terutama kemarin hari Minggu (06/03/2016).

Bila terus mengikuti jalan tersebut, kita akan berjumpa dengan sebuah jembatan yang baru dibangun. Menurut pengamatan penulis, warga ramai berbondong-bondong datang ke jembatan baik itu menggunakan mobil atau honda (baca: sepeda motor). Bila seksama melihat, wajah kita akan mengeluarkan ekspresi heran. Ya, bagaimana tidak? Di atas jembatan bisa kita lihat mobil, honda, maupun jumlah pengunjung yang sangat ramai. Mobil diparkir sampai ke sisi badan jalan, baik itu sisi kanan maupun sisi kiri jembatan.

Dengan jumlah pengunjung yang ramai ditambah muatan mobil dan honda yang membeludak sangat dikhawatirkan jembatan tak akan bertahan lama. Contohnya jembatan yang rubuh di Kota Langsa. Bila memang kawasan tersebut bertujuan digunakan sebagai tempat wisata, sebaiknya pihak yang terkait atau pemerintah sebaiknya bergerak cepat dalam penanganannya mengingat peminat yang ramai dan kondisi tempat yang mendukung.

Kondisi jembatan yang belum sepenuhnya bagus ditakutkan akan berakibat buruk. Untuk mencegah hal-hal tersebut diharapkan pemerintah atau pihak terkait bergerak cepat dalam menanggulanginya.

Kondisi samping badan jalan jembatan yang belum aman

[caption caption="Kondisi samping badan jalan jembatan yang belum aman "]

[/caption]Antrian pengunjung atau warga begitu ramai, apalagi banyak pengunjung yang datang disertai keluarga. Kondisi samping badan jalan yang terlihat dalam foto ini belumlah dikategorikan aman bagi para pengguna jalan, apalagi kemungkinan besar banyak yang membawa anak-anak. Bila kondisi seperti ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan merenggut korban jiwa karena kurang amannya kondisi jalan. Bila malam hari pengguna jalan pun harus ekstra hati-hati.

“Kami sangat berharap pemerintah atau pihak terikat cepat turun tangan dalam menangani masalah ini. Ini bisa menjadi aset daerah setempat. Selain menjadi objek tempat wisata, jembatan ini adalah jembatan penghubung antara dua desa. Sekiranya dibiarkan terus begini ya bagaimana warga merasa nyaman untuk melaluinya,” ujar Tommy, salah satu pengunjung sore itu.

“Pemerintah harus jeli melihat dan memelihara aset daerah yang ada di Aceh, ini tujuan untuk memperkenalkan daerah Aceh yang kaya akan objek wisatanya,” tambah Tommy.

Penulis sependapat dengan Tommy karena ini merupakan salah satu objek wisata yang bisa pemerintah kembangkan. Ini akan menjadi salah satu masa depan anak-cucu kita dalam memperkenalkan daerah Aceh ke depan. Dengan adanya objek wisata, orang asing akan lebih mengenal dan tertarik akan Aceh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun