Pemprov DKI Jakarta memiliki saham di PT Delta Djakarta yang mencapai 26,25 persen. PT Delta Djakarta adalah produsen dan distributor minuman beralkohol jenis bir internasional, seperti Anker Bir, Carlsberg, San Miguel, dan Stout. Pemprov menanam saham di Delta sejak tahun 1960-an. Saat itu ada nasionalisasi besar-besaran terhadap perusahaan asing. Delta Djakarta termasuk salah satu perusahaan asing yang dinasionalisasi.
Tahun 2012, PT Delta Djakarta masuk ke dalam tiga besar BUMD penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi DKI, yaitu sebesar Rp 48 milyar, dan jauh melebihi PAD yang diberikan PD Pasar Jaya dan PT Jakarta Propertindo, yang sahamnya mayoritas dimiliki Pemprov DKI. Sementara itu, pada tahun 2014, PT Delta Djakarta menyumbang sebanyak Rp 50 miliar kepada kas daerah.
Walaupun peredaran minuman keras tidak dilarang dan PT Delta Djakarta merupakan penyumbang PAD terbesar, petisi ini menyarankan Pemprov DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kembali kepemilikan saham di perusahaan bir tersebut dengan beberapa alasan berikut:
1. Akan terjadi 'conflict of interest' pada usaha untuk membatasi peredaran dan penjualan minuman keras, karena dari sisi ekonomi tentunya Pemprov DKI sebagai pemegang saham mengharapkan kenaikan penghasilan.
2. Pemasukan dari PAD tentunya akan dimanfaatkan untuk pembangunan daerah DKI, termasuk pembangunan fasiltas umum dan fasilitas sosial, dan kemungkinan juga untuk membayar gaji PNS di DKI. Sebagian masyarakat dengan alasan pribadinya tidak akan menerima untuk menikmati manfaat yang berasal dari penjualan bir.
Silahkan tandatangani petisi online di sini.
Catatan:
Setiap ada orang yang tanda tangan petisi ini, sebuah email atas nama sang penandatangan akan otomatis dikirimkan ke Pemprov DKI Jakarta, Sekretariat Gub DKI dan Bpk. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Saya masih mencari alamat email pimpinan atau anggota DPRD DKI Jakarta. Ada yang tahu?
Sumber:
megapolitan.kompas.com
tempo.co
cnnindonesia.com
