Mohon tunggu...
HMPS HUKUM TATA NEGARA
HMPS HUKUM TATA NEGARA Mohon Tunggu... Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri Salatiga

Selamat datang di Website Kompasiana Karya Mahasiswa HTN, sebuah portal luar biasa di mana kreativitas dan intelektualitas mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) berkilauan dalam bentuk tulisan-tulisan inspiratif dan penuh makna. Di sini, Anda akan menemukan artikel, puisi, cerpen, esai, dan berita yang memancarkan dedikasi dan semangat tak tertandingi dalam mengeksplorasi setiap sudut hukum tata negara. Biarkan diri Anda terhanyut dalam setiap karya yang memikat dan mencerahkan, dan bergabunglah dalam perjalanan intelektual yang menakjubkan ini. Kunjungi kami sering-sering, karena selalu ada mahakarya baru yang siap untuk Anda nikmati dan kagumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moderasi Beragama : Rangkul Perbedaan Eratkan Persaudaraan

14 Oktober 2025   01:18 Diperbarui: 13 Oktober 2025   19:24 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Moderasi Beragama

Di tengah derasnya arus polarisasi dan fanatisme, moderasi beragama bukanlah bentuk kompromi terhadap keyakinan, melainkan upaya menjaga kemanusiaan dalam keberagaman. Banyak orang salah paham, mengira moderasi beragama berarti melemahkan iman. Padahal, justru sebaliknya — ia adalah kekuatan untuk menahan diri dari sikap berlebihan, agar agama tidak menjadi alat pembenaran untuk kebencian dan kekerasan. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, moderasi bukan sekadar wacana, tapi kebutuhan mendesak untuk memastikan perbedaan tidak berubah menjadi permusuhan.

Ketika tafsir keagamaan dipolitisasi, dan simbol-simbol agama dijadikan alat untuk memecah belah, maka di situlah moderasi beragama diuji. Ia menuntut keberanian berpikir kritis, empati sosial, serta kesediaan berdialog tanpa kehilangan prinsip. Moderasi beragama berarti beriman tanpa menyakiti, meyakini tanpa menghakimi. Sebab, sejatinya, kedamaian tidak lahir dari siapa yang paling benar, tetapi dari siapa yang paling mampu menghargai perbedaan.

Jejak Karya, Desainer Grafis : Aisah Syifa Azzahra

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun