Mohon tunggu...
Muhammad Labiib
Muhammad Labiib Mohon Tunggu... Lainnya - Keterangan Profil

Bio

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa Undip Luncurkan Terobosan Program KKN Bertema Covid-19 di Desa Batubulan

3 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 3 Agustus 2020   17:34 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi cuci tangan dan pembagian masker gratis

Gianyar, Bali (3/8) - Universitas Diponegoro kembali menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN pada tahun ini dilaksanakan secara mandiri di wilayah domisili masing-masing mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk membuat terobosan kreatif seputar COVID-19 dan diselaraskan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Maraknya penyebaran virus COVID-19 menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di seluruh penjuru dunia. Sejak tanggal 11 Maret 2020, virus corona resmi dikategorikan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga seluruh wilayah tentunya mendapat dampak negatif akibat wabah ini, tak terkecuali Desa Batubulan, yang terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Desa Batubulan merupakan desa terdampak dengan total kasus COVID-19 tertinggi sekecamatan, bahkan Kecamatan Sukawati juga telah menjadi kecamatan dengan total kasus yang tinggi se-Kabupaten Gianyar (Dinkes, 2020). Beranjak dari keresahan warga Desa Batubulan, mahasiswa peserta KKN asal Gianyar, Dedy Agoes Mahendra (20) meluncurkan dua terobosan program monodisplin sesuai dengan bidang keilmuan kesehatan dan kedokteran gigi. Adapun program kerja yang pertama yaitu Sosialisasi Door to Door: Preventive COVID-19 on The Road.


Seiring dengan diberlakukannya kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), masih saja terdapat warga yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Ketidakpatuhan warga biasanya disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai COVID-19 itu sendiri, meliputi apa itu COVID-19, cara penyebarannya, tanda dan gejala, serta tindakan-tindakan pencegahan yang harus diterapkan. Maka dari itu, dibutuhkan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kewaspadaan warga terhadap COVID-19. Materi-materi tersebut disampaikan kepada warga Desa Batubulan secara door to door pada hari Selasa (21/7) s.d. Jumat (24/7) menggunakan leaflet sebagai media penyampaian edukasi. Selain itu, warga diberi masker kain gratis dan juga diminta untuk memperagakan cara cuci tangan yang baik sesuai anjuran WHO.

Satu program lainnya adalah Edukasi mengenai Kunjungan ke Praktik Dokter Gigi di Era Pandemi COVID-19: Boleh atau Tidak?. Banyaknya warga yang masih bingung tentang keharusan menunda atau tetap periksa gigi selama pandemi COVID-19 menimbulkan kontroversi tersendiri yang menjadi latar belakang dilaksanakannya program kerja ini. Selain itu, tingginya risiko penularan virus dalam lingkungan praktik dokter gigi dapat berdampak negatif tidak hanya bagi dokter gigi, melainkan juga pasien dan keluarganya. Berkaitan dengan itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran PDGI No. 2776/PB PDGI/III-3/2020 tentang Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi Selama Pandemi Virus COVID-19. Namun, pedoman pelayanan bagi dokter gigi saja tidak cukup untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, sehingga perlu dilengkapi dengan pemahaman masyarakat yang baik mengenai tatalaksana berkunjung ke praktik dokter gigi.

Program ini dilaksanakan pada hari Rabu (15/7) s.d. Jumat (17/7) melalui grup Whatsapp yang berisi sekitar 20 warga Desa Batubulan usia dewasa muda. Selain materi utama seperti pada infografis di bawah, warga juga diberi materi mengenai cara penggunaan masker dan cara mencuci tangan yang baik dan benar guna menunjang keamanan warga apabila berkunjung ke praktik dokter gigi dan juga dalam beraktivitas sehari-hari.

Poster infografis materi utama
Poster infografis materi utama "Kunjungan ke Praktik Dokter Gigi di Era Pandemi COVID-19: Boleh atau Tidak?"

Kedua program kerja tersebut mendapat respon positif dari warga Desa Batubulan.

“Pandangan saya terhadap COVID-19 semakin terbuka dan saya akan lebih waspada lagi.”, ujar warga desa peserta program pertama.

“Penyuluhan ini disampaikan dengan baik, video dan infografisnya benar-benar memudahkan saya untuk memahami materi yang disampaikan.", ujar warga desa peserta program kedua.

Dengan berakhirnya program-program yang berfokus pada langkah kecil tapi bermakna ini diharapkan dapat berkontribusi pada menurunnya angka penyebaran virus COVID-19 khususnya di lingkungan praktik dokter gigi dan di Desa Batubulan.

#KKNtimIIperiode2020

#p2kknundip

#lppmundip #undip

#KKNIndonesiaTimur

Penulis: Dedy Agoes Mahendra

Mahasiswa Kedokteran Gigi FK Undip 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun