Mohon tunggu...
HMDIE FEB UB
HMDIE FEB UB Mohon Tunggu... Lainnya - Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

#SATUJIWAIE #OSIOSIOSI #PROUDTOBEIE #AMERTAASA

Selanjutnya

Tutup

Money

Industri Sawit: Kepentingan Masyarakat Indonesia atau Kepentingan Pemilik Modal Usaha

8 April 2021   03:05 Diperbarui: 8 April 2021   03:59 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah Perkembangan Industri Kelapa Sawit

Sawit pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah kolonial di Kebun Raya Bogor tahun 1848. Sawit kemudian menjadi komoditas komersial yang semakin berkembang sejak era Orde Baru tahun 1980-an.Perkembangan industri ini juga tidak terlepas dari pengaruh negara tetangga Indonesia, Malaysia, yang telah lebih dahulu mengembangkan industri ini sehingga menjadi sarana penting dalam strategi pembangunan Malaysia. 

Pemerintah Soeharto dengan ciri khas pembangunan ala Orde Baru-nya menekankan ekspor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan sektor perkebunan yang menjadi faktor pendorong utamanya. 

Sejalan dengan penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan produktivitas pangan, komoditas sawit ini semakin menjadi populer. Pemerintah Orde Baru mendukung industri ini melalui pemberian insentif kepada perusahaan yang memegang kosensi, termasuk juga akses pembukaan lahan dan pendirian perkebunan.

Pada sekitar tahun 1990-an, agribisnis mulai dianggap serius sebagai sektor yang potensial. Sebab, sektor ini memberi sumbangan sekitar 3,8 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per tahun. 

Oleh karena itu, hutan alam Indonesia yang luas dianggap sebagai aset yang tidak termanfaatkan, sehingga perlu dieksploitasi untuk perkembangan industri agribisnis. Hal inilah yang menjadi pendorong pemerintah untuk melakukan ekspansi lebih besar lagi terhadap sektor agribisnis, terutama industri kelapa sawit.

Terlebih lagi setelah terjadinya Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997-1999, ekspansi industri kelapa sawit semakin besar dan cepat. Pada tahun 1998, International Monetary Fund (IMF) memberikan paket untuk liberalisasi investasi asing salah satunya adalah bagi industri kelapa sawit melalui Letter of Intent (LOI).

Pada saat itu, sawit dipilih menjadi implementasi liberalilasi ekonomi di Indonesia karena beberapa alasan: Pertama,, industri ini menyumbang sekitar 5% pendapatan per kapita Indonesia per tahunnya. Kedua, Industri sawit menjadi sumber devisa Indonesia karena harga ekspor sawit lebih tinggi daripada harga domestiknya. Ketiga, Industri sawit dianggap bisa menjadi sarana pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat di pedesaan.

 

Industri Sawit Hingga Saat Ini 

Setelah perjalanannya yang begitu panjang, sawit bertransformasi menjadi salah satu komoditas andalan indonesia yang berperan cukup penting dalam perekonomian indonesia karena sawit dapat digunakan sebagai bahan baku beragam produk konsumen yang digunakan sehari- hari, seperti: minyak goreng, sabun mandi, bahan bakar (biodiesel), dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun