Mohon tunggu...
Hmi Al Tsawrah
Hmi Al Tsawrah Mohon Tunggu... Jurnalis - Official Akun HMI Al-Tsawrah

Komisariat Al-Tsawrah KORKOM UNISMA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negara Berwacana Ini, Wacana Begitu, Kekuasaan Tetap Begini

5 Juli 2021   11:30 Diperbarui: 5 Juli 2021   13:17 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secepat seperti ini sebelumnya maka pertayaan besarnya kebijakna ini mempertimbangkan pencari rezeki seperti pejual cilok, pengusaha travel, sopir travel, dan pedagang yang berjalan dari dek kapal satu ke dek lainya ataukah tidak

Kembali lagi ke bapak penjual es pisang ijo tadi bahwa beliau selalu prediksi kapan beliau harus sedikit membawa adonannya tentunya berdasarkan kebiasaan bahwa min lima hari masuk lebaran akan beliau hanya bawahkan 20 cup sampai 30 cup saja, sangat di sayangkan jika dalam ramadhan kali ini beliau tidak mampu berjualan lebih dari 10 cup. 

Hitung-hitung itu ramai nya hanya di 3 hari pertama, pertanyaan kembali lagi bahwa Adakah hal spesial yang kemudian di terapkan kepada pedagang kecil ini sebab pada dasarnya perusahan besar ketika pendapat nya belum mencukupi panjak yang di tetapkan, maka akan di berikan suntikan dana kepada perusahaan. 

Kemudian jika negara hari ini menggebu kebijakannya untuk menggasa berjuta-juta interprainer maka bagaimana dengan berjuta-juta pula pedagang asongan dan berjuta-juta masyarakat yang menggantungkan rezeki lewat dagangan takjil ini, telah datang Dari media massa pukul 08:00 Wib, motor tua yang perlu di panaskan perlahan berita datang berbunyi begini bla bla bla bla. 

Dari istanah negara intinya tetap sama bahwa isolasi Mandiri, dengan kebijakan yang akan di lakukan di provinsi jawa-Bali mulai berlaku tanggal 03-20 juli 2021

Bernama kan, pemberlakuan pembatasan  kegiatan masyarakat (PPKM), "tak tahu nama apa lagi ini", setelah berevolusi Dari psbb dengan di pimpin oleh menteri ekonomi dengan lantang nya istanah negara Tampa malu beberkan bahwa demi memepertimbangkan ekonomi negara ada skala unghulan yang kemudian di lakukan sebagai menjaga marwah ekonomi negara, mantap lah yaa.


Kemudian lagi berdesakan dengan psbb kemarin wajah Dari istanah seharunya keluar dengan bahasa seperti ini "melihat lonjaknya angka positif covid Dan varian baru virus COVID-19 bernama delta, serta mengevaluasi kembali PSBB yang belumr pemerintah menekan turunya peyebaran Maka dengan ini saya selalu kepala negara meminta maaf dengan semua kegaduhan yang terjadi, semua yang kecemasan Dan berbelah sungkawah atas beribu masyarakat yang meninggal dunia".

Nantilah di rangkai sedemikian rupa agar, tetapi frasanya haruslah sama ya, dalam melihat lagi perlemahan KPK Dan Dana bantuan sosial yang di curi oleh pejabat negara yang di  haluskan menjadi di KORUPSI oleh pejabat negara, padahal frasanya adalah mencuri, pencuri, memakan Hal orang lain.

Okeh kita lanjut dalam kebijakan per tanggal 03-20 juli ini meyisipkan kebijakan lagi jadi kebijakan dalam kebijakan, bantuan tunai sebesar Rp.300.00, di umumkan langsung Dari luhut panjaitan, mungkin rangkap jadi menteri sosial pada bulan Juni kemarin mengumumkan kebijakan pemerintah dalam membuat kebijakan peyaluran bantuan sosial secara langsung

Berhubung pada berjibakunya problem yang hari ini terjadi bahwa penegakan undang-undang karantina yang menjamin sampai ke makan hewan peliharanya di peralat sampai-sampai presiden saja yang buatkan pertaran 

Tanpa menegakan peraturan yang ada, pada prinsip sederhana bahwa dalam bernegara negara hadir untuk menacapai bagaimana bergulat untuk menacapai kesejahteraan Dan mengakomodir untuk kemakmuran itu bisa hadir lantas dengan kebijakan aktivitas malam kemudian berupaya dalam menghidupakan wajah bernegarah hari ini lumpuh total sebab pemerintah tidak mau berdiri di media Dan mengucapakan permintaan maaf ataukah mengucapkan bahwa pemerintah belum mampu untuk mendanai sesuai dengan peraturan kekarantinaan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun