Karya: puan_senja
Hari ini langit sedang berduka dan menangis
Tetes demi tetesnya basahi tanah
Rinainya begitu puitis
Kontras dengan kisahku yang semakin pedih
 Menikmati hening dan pekatnya malam
Aku biarkan tubuh ini diguyur kenangan
Sebuah lagu tentangmu sengaja kulantunkan
Hanya untuk membunuh kebisingan hujan
 bukan untuk menciptakan kesakitan.
Nalarku berlari kemana-mana sampai pada akhirnya ketemukan sekelabat bayangan lelaki paru baya yang biasa kusapa Aba, yang sengaja Engkau kirim untuk mengajarkan melafazkan ayat-ayat suciMu. Yang selalu menepuk pundakku kala aku dipecundangi dunia dan membangunkanku saat tergeletak di lantai kerapuhan. Yang nasihat-Nya selalu dan akan tetap segar walau diterpa angin.
Aba, telah kujajaki setiap halaman buku motivasi, kucoba mencerap kata demi kata yang ditulis rapi dengan tinta emas dan mencoba mencernanya tetapi nasihat klasikmu masih menang sebab kau lontarkan semuanya dengan kasih saying dan tanggung jawab yang mampu merubahku menjadi orang yang lebih bijak setiap harinya. Â
Nona.
Malang, 05 Oktober 2019