Mohon tunggu...
H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Antara Social Distancing dan Ibadah Ritual

29 Maret 2020   07:08 Diperbarui: 29 Maret 2020   07:07 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Allah berfirman dalam Surat At At Taubah 51 yang artinya,

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal".

Sehingga dalam kondisi wabah Covid 19 ini yang melanda negeri kita, kalau kita dahulukan SABAR dan TAWAKKAL kepada Allah, maka akan muncul ketakutan itu hanya kepadaNya, bukan kepada wabah itu sendiri..

Allah berfirman ;

Artinya,
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. (Al Isra 59).

Kalimat Takhwifa / , yang artinya menakuti, memiliki tafsiran memberikan RASA TAKUT HANYA KEPADA ALLAH. Takut dalam kondisi sekarang jangan ditanamkan ke jiwa dengan ketakutan kepada wabah, tapi tanamkan dalam jiwa ini ketakutan HANYA kepada Allah.
Karena ;

"Tidak ada Tempat berlari dan Tempat yang selamat (dari Covid 19) kecuali kepada Allah"

Jiwa yang dipenuhi rasa takut hanya kepada Allah akan melahirkan keridloan ,nrimo  dengan ketentuan yang ditetapkan Allah.
Manusia yang berjiwa nrimo dengan qodloNya, akan tenang hidupnya, tidak panikan dan justru sebaliknya ia semakin kuat jiwanya dalam menghadapi wabah Covid 19, karena imun (kekebalan) tubuhnya semakin tinggi seiring dengan rasa sabar , tawakkal dan ridlo kepadaNya yang kuat.
Karena seorang yang ridlo dan nrimo dengan ketentuan Allah adalah sebagai tanda ia orang yang beriman sejati.

Coba perhatikan Firman Allah lainnya, yang kisah dalam ayat tersebut menggugah semangat kepada kita untuk bersandar hanya kepadaNya,

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedangkan mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati, maka Allah berfirman kepada mereka, "Matilah kalian," kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Al Baqarah 243).

Ibnu Abbas berkata terkait ayat itu;
: : :
Ibnu Abbas berkata: "Mereka berjumlah 4000 orang. Mereka keluar karena lari dari thaun (wabah penyakit menular). Mereka berkata: "Kami akan mendatangi sebuah negeri yang tidak ada kematian". Setelah mereka sampai di sebuah perkampungan Allah mematikan mereka semua. Lalu datang seorang Nabi berdoa agar Allah menghidupkan kembali agar menyembah Allah, lalu Allah menghidupkan mereka"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun