Mohon tunggu...
Halwatin Nimah
Halwatin Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/mahasiswa

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pendidikan Indonesia dan Jepang

10 Februari 2023   09:36 Diperbarui: 10 Februari 2023   09:37 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang Indonesia yang berkarakter baik adalah mereka yang berkarakter kekuatan batin dan karakter. Artinya, pelatihan bertujuan untuk perbaikan Citra orang Indonesia harus tak tergoyahkan demi nilai kebenaran Dalam tataran kehidupan praktis, orang Indonesia sadar tugasnya untuk melakukan apa yang menurutnya cocok. Ungkapan kebenaran bersinar indah dalam kata-kata dan sikap, dan tindakannya terhadap alam, dirinya sendiri dan orang lainPria Jadi cara adalah istilah umum untuk kata-kata, sikap dan perilaku Bertindak menurut ajaran agama, adat istiadat, kebenaran hukum positif, dan itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Orang Indonesia yang pikirannya berkembang adalah mereka yang cerdas secara kognitif (lho tahu banyak dan banyak) dan kecerdasannya membebaskannya Kebodohan dan kebodohan dalam berbagai jenis dan bentuk (missal Karena perencanaan kolonial dalam bentuk indoktrinasi). Istilah berkembang dalam pengertian ini peningkatan kecerdasan dan kecerdasan. Pria yang mengembangkan pikirannya adalah Orang yang berani merenungkan kenyataan yang membelenggu kebebasannya dan berani melawan penipuan apapun.

Orang-orang di Indonesia mengalami kemajuan pada tingkat fisik atau tubuh adalah salah satu yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi pengetahuan yang benar tentang fungsi tubuh dan pemahaman fungsional itu berarti menghilangkan semua dorongan untuk tindakan buruk. Orang yang berevolusi dari sudut pandang tubuh adalah orang yang bisa mengendalikan persyaratan fisik. Juga dengan dan melalui tubuh yang berevolusi ini, Pemikiran dan moral yang maju didukung menyatakan kemerdekaan merdeka dari segala bentuk penindasan diri yang angkuh dan keserakahan di sisi lain dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri di sisi lain beradab menjadi pribadi yang mandiri (jasmani dan mental). Dalam praktik kehidupan, kemajuan tubuh dapat dipahami sebagai yang ada Kekuatan untuk memperjuangkan kemerdekaan dan keterampilan untuk tampil Kemandirian dalam semua pembangunan manusia.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan harus memiliki kesatuan konsep yang jelas, meliputi : Ing Ngarsa Sung Tuladha: sebagai guru atau pendidik harus bisa menjadi teladan untuk semua peserta didik. Ing Madya Mangun Karsa: pendidik mampu menciptakan ide bagi peserta didik. Tut Wuri Handayani: pendidik harus mampu memberikan motivasi dan arahan untuk peserta didik.

 Filsuf Yunani memberikan interpretasinya tentang pendidikan. Pendidikan adalah sesuatu yang mempersiapkan orang untuk pekerjaan atau pekerjaan yang layak.

 Menurut Al-Ghazal, Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, karena manusia dilahirkan secara bertahap menerapkan ilmu yang diperoleh. Proses pengajaran menjadi tanggung jawab orang tua. Dengan kata lain, Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk memperlakukan orang lain secara etis.

Indonesia saat ini menerapkan sistem pendidikan nasional. Semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan harus mengimplementasikan sistem tersebut. Salah satu program pendidikan yang terkini di dalam negeri adalah "Wajib Belajar 12 Tahun", yakni 6 tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kelebihan Sistem Pendidikan di Indonesia

Biaya pendidikan yang terjangkau, Peserta didik di negeri ini tak perlu menghabiskan banyak biaya untuk pembayaran fasilitas pendidikan. Negara sudah menanggung biaya tersebut. Kurikulum disusun oleh orang-orang ahli dan berpengalaman, Sistem yang transparan, dan Pertimbangan penerimaan siswa lebih mudah.

Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia

Tenaga pendidik yang belum merata dan Penyebaran sarana pendidikan yang tidak merata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun