Mohon tunggu...
Hizkia Adhikaratma
Hizkia Adhikaratma Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Football Enthusiast

You have to fight to reach your dream. You have to sacrifice and work hard for it. - L. Messi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Laga Final Piala Eropa Dua Kali Diterjang Badai El Nino

10 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 10 Agustus 2021   22:41 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: dailymail.co.uk)

Badai El Niño Kembali Menerjang di Perhelatan yang Sama Empat Tahun Setelahnya

Empat tahun setelah peristiwa di Stadion Ernst Happel, badai El Niño kembali berhembus pada perhelatan yang sama, yakni pada laga final Piala Eropa 2012 yang lagi-lagi melibatkan Timnas Spanyol. 

Namun, kali ini para punggawa La Furia Roja (julukan Timnas Spanyol) diperhadapkan dengan lawan yang berbeda, yakni Timnas Italia.

Pertandingan final tersebut berlangsung di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 1 Juli 2012 dan kick-off dimulai pukul 21.45 waktu setempat. Kondisi cuaca pada pertandingan yang disaksikan oleh 63 ribu pasang mata tersebut cenderung cerah, seperti pada laga final edisi sebelumnya, dengan suhu udara sebesar 26°C dan tingkat kelembapan sebesar 42%.

Namun, badai El Niño yang dirindukan para pendukung Spanyol tersebut terlambat datang. El Niño baru berhembus kencang saat 6 menit sebelum pertandingan selesai (menurut waktu normal) dan mengubah papan skor dari 2-0 menjadi 3-0 untuk keunggulan Spanyol.

Empat menit setelah El Niño mencetak gol, kali ini El Niño kembali beraksi dengan mencetak assist setelah operan cut back-nya berhasil dieksekusi dengan baik oleh gelandang Spanyol, Juan Mata. Timnas Spanyol kembali berhasil menjadi juara Piala Eropa setelah menaklukkan Italia dengan skor telak 4-0.

Lho, Bagaimana El Niño yang Merupakan Sebuah Fenomena Cuaca Bisa Mencetak Gol dan Mencetak Assist

Sebenarnya, El Niño yang dimaksudkan pada dua edisi final Piala Eropa tersebut bukanlah fenomena cuaca seperti yang dijelaskan sebelumnya pada paragraf pertama hingga keenam tulisan ini. El Niño yang dimaksud merupakan julukan untuk penyerang andalan Timnas Spanyol, Fernando Torres.

Julukan El Niño yang berarti “Si Bocah” diberikan setelah pemain asli binaan akademi Atletico Madrid tersebut berhasil menembus skuat utama saat usianya masih sangat muda, yakni 16 tahun. 

Banyak pemain senior Atletico yang memanggil dengan sebutan El Niño karena kala itu mereka tidak mengetahui nama asli pemain kelahiran Madrid tahun 1984 tersebut ketika dirinya pertama kali menembus tim utama.

Fernando Torres menjadi pahlawan kemenangan Spanyol atas Jerman setelah menjadi pencetak gol tunggal pada laga final Piala Eropa 2008. Torres mencetak gol ke gawang yang dijaga oleh Jens Lehmann setelah menerima umpan dari Xavi Hernandez dan berhasil berlari melewati dua bek Jerman, Philipp Lahm dan Christoph Metzelder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun