Mohon tunggu...
Hitler Sigalingging
Hitler Sigalingging Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hidup untuk bergerak dan tidak mati. Semenjak kecil hingga sekarang, masih saja menyimpan sebuah motto: "DTP" singkatan dari "Do, Try, Pray" yang mengandung semangat untuk "Bekerja" (bekerja sekuat tenaga hingga mencapai keberhasilan), "Mencoba" (tak putus-putusnya melakukan sesuatu demi sebuah cita-cita), dan "Berdoa" (menyerahkan apa yang sudah direncanakan dan dikerjakan kepada Tuhan)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mimpi Memberdayakan Fungsi Arisan Keluarga

12 Desember 2013   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang sukses diawali dengan sebuah mimpi baik kecil/sederhana mimpinya  maupun bermimpi besar bahkan mimpi yang tidak mungkin tergapai seperti meraih bintang :)

Tapi saya berpikir bahwa ada benarnya dan ada baiknya bila segala yang ingin kita raih dimulai dari mimpi. Mimpi jadi orang kaya, mimpi jadi pengusaha, mimpi jadi dosen terbaik, mimpi jadi boss di sebuah perusahaan ternama, dan berjuta mimpi lainnya.

Dan, saya kira dialami atau tidak kita semua pernah bermimpi dan berhasil mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan bahkan melebihi dari apa yang kita harapkan.

Lalu apa hubungannya sama arisan? hehe..

Seperti kita ketahui arisan identik dengan aktivitas berkumpul di suatu tempat (rumah misalnya) dan diadakan setiap bulan sekali atau dua bulanan. Umumnya arisan berupa mengumpulkan uang dari setiap anggotanya (kolektif) dengan besaran/nominal uang yang sama besarnya (seringnya setiap anggota harus memberi uang lebih yaitu iuran anggota yang nantinya ditambahkan ke dalam kas). Contohnya, arisan sebanyak 12 keluarga (orang) berarti setiap bulannya setiap orang akan mendapatkan jatah uang arisan.

Repotnya bila jumlah anggota bisa mencapai lebih dari 100 KK (aktualnya 134 KK) seperti yang terjadi pada arisan "Parsahutaon" kami (kumpulan marga-marga Batak yang berada di satu wilayah), maka selain jumlah yang dapat arisan menjadi lebih banyak (5 atau 6 KK per bulannya), hal berikutnya uang arisan yang didapat juga relatif lebih kecil serta dalam satu putaran tidak 12 bulan tapi bisa lebih misalnya 18 bulan atau 24 bulan, alamaakkkk lama kali....!

Lalu pertanyaannya, apakah hanya sampai disitu saja tujuan dan sasaran dari sebuah arisan? Apakah kegiatan ini hanya membuang-buang waktu saja? Sayang sekali waktu yang harusnya dimanfaatkan untuk bersama-sama keluarga hanya dipakai untuk sekedar ngobrol ngalor kidul nggak jelas dan diakhiri dengan acara makan bersama dan pengocokan uang arisan.

Dari berbagai pengamatan saya di lapangan maka ada beberapa keuntungan arisan, antara lain:

- Arisan sebagai ajang silaturahmi dan tukar informasi di seputar keluarga per keluarga. Jadi disini semua anggota tahu kabar terbaru dan rencana ke depan dari anggota. Misalnya pengumuman anak lahir, anak wisuda, anak nikah, dll.

- Arisan sebagai wahana diskusi terutama kaum bapak dengan topik terbaru (Hot News) hingga kritik bahkan perdebatan terhadap apa saja.  Menariknya adalah bila topik bahasan sudah sangat serius sekali maka biasanya kelompok ini akan memisahkan diri secara otomatis dari anggota arisan ibu-ibu (jadinya mengutub masing-masing :) ) dan akhirnya dibukalah lapak baru dengan diisi dengan permainan baru seperti bermain kartu, alamaakkk...

- Arisan juga untuk melakukan update info bisnis atau bahkan langsung menawarkan barang jualannya di tempat sehingga memudahkan untuk memilih barang (baju atau sepatu) dan sekaligus bisa menawar harga hingga seminimal mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun