Mohon tunggu...
Ikram N
Ikram N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang suka tidur

aktif di kasur 24 jam

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pengaruh Rekrutmen Artis Terhadap Elektabilitas Partai Politik: Studi Kasus Rekrutmen Partai Amanat Nasional

10 Januari 2024   18:55 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:09 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia di era reformasi menjalankan sistem demokrasi partisipatif atau demokrasi langsung, hal ini menjadikan rakyat mempunyai wewenang dalam menentukan perwakilan dan pemimpin bagi negara, baik melalui pemilihan presiden, pemilu legislatif, atau saat pemilihan kepala daerah. 

Hal ini menciptakan keterbukaan bagi para politisi dan partai politik untuk melakukan persaingan secara terbuka untuk mendapatkan simpati masyarakat untuk memilihnya pada pemilihan umum. 

Partai politik berperan penting dalam proses persaingan selama masa pemilu, sehingga sistem rekrutmen yang dilakukan oleh partai akan disesuaikan dengan strategi dan kebutuhannya masing-masing. Rekrutmen yang dilakukan oleh partai politik akan menghasilkan para politikus yang berusaha merebut hati masyarakat. 

Dalam hal ini politikus di Indonesia mengalami sistem kaderisasi yang terus berkembang, ada yang melewati proses rekrutmen langsung melalui akademisi, partai, bahkan saat ini banyak yang muncul dari kalangan selebriti yang memiliki popularitas tinggi ditengah masyarakat. Fenomena ini sudah berlangsung sejak lama dalam perpolitikan Indonesia. Hal ini sudah dimulai dari era Orde Baru, dan saat era reformasi, semakin meningkat. 

Jika melihat pada realitas saat ini, dimana sebelum dilaksanakannya Pemilu 2024, setidaknya ada 76 artis yang mencalon sebagai anggota legislatif dari sejumlah partai politik. 

Fenomena ini menjadi hal yang lumrah terjadi di Indonesia guna mendapatkan perhatian masyarakat melalui popularitas caleg dari kalangan artis tersebut. Peluang yang dimiliki oleh artis cukup besar karena ia sudah dikenal oleh masyarakat, selain itu penggemarkan akan jadi basis suaranya dalam pemilihan umum.

Fenomena ini dapat dilihat dari fungsi rekrutmen politik yang merupakan tugas dan fungsi yang pada partai politik, karena tidak hanya berhubungan dengan apa yang dibutuhkan partai, tapi juga untuk kepentigan bangsa. 

Proses rekrutmen politik terbagi dalam dua bentuk, yaitu rekrutmen terbuka, yakni metode yang dilakukan melalui ujian terbuka. Dan rekrutmen tertutup, yaitu metode yang berdasar pada kekerabatan atau faktor tertentu (Althof, 2007). Proses rekrutmen partai politik yang ideal seharusnya melalui proses kaderisasi yang baik, sehingga akan memunculkan calon pemimpin masa depan yang membawa kemajuan bagi bangsa. 

Saat ini proses rekrutmen partai politik banyak dilakukan dengan memanfaatkan popularitas para selebriti untuk memenangkan hati masyarakat untuk mengumpulkan suara dalam pelaksanaan pemilu. 

Meskipun pada dasarnya hal ini merupakan bentuk pelaksanaa hak warga negara untuk dipilih dan memilih, sehingga siapapn berhak ikut serta sebagai calon legislatif, dimana keputusan nantinya tetap ada pada rakyat untuk menentukan pilihannya.

Menjadi hal yang umum apabila saat ini partai politik, terlebih yang mempunyai modal sosial yang cukup akan melakukan rekrutmen calon politisi pilihannya melalui strategi yang mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun