Diambil dari : www.SangPemenang.com
Ketika saya mewawancarai beberapa sobat muda yang ada di Indonesia, banyak dari mereka yang sebetulnya ingin untuk memberikan sumbangsih pada Bangsa Indonesia namun bingung mengenai cara melakukannya. Beberapa yang lebih hebat, bahkan sudah membentuk gerakan-gerakan yang memiliki visi dan misi yang luhur untuk memberikan berkat pada Bangsa Indonesia dari berbagai sisi.
Namun merujuk kembali pada perkataan Bung Karno, “Berikan aku seratus orang yang tua, maka aku hanya dapat bermimpi, Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia !”. Kata-kata Bung Karno disini benar-benar mencerminkan keyakinannya pada para pemuda, karena Bung Karno percaya bahwa tonggak perubahan besar bangsa adalah pada pemuda dan pemudinya.
Namun sayangnya, seringkali pemuda dan pemudi sekarang bersifat apatis. Bersifat seolah bahwa negeri ini tak akan bisa diperbaiki, atau bersikap seolah bahwa tak ada yang ia dapat lakukan untuk Bangsa dan Negara. Namun yang perlu kita tahu, segala sesuatu dimulai dari yang kecil. Lakukan apa yang bisa dilakukan, kerjakan apa yang bisa dikerjakan. Berikan kontribusi pada lingkungan, pada orang-orang di sekitar kita. Bagi para pemuda dan pemudi yang membaca ini, sadarilah bahwa di dalam diri Anda terdapat sebuah benih-benih keajaiban, benih-benih potensi yang sejatinya dapat Anda tumbuhkan.
Bagaimana cara untuk awalnya ? Awalnya adalah dengan menyadari apa passion Anda. Menyadari apa yang sebetulnya Anda benar-benar suka kerjakan, menyadari betul apa yang membuat Anda asyik dan begitu tersedot dalam kegiatan tersebut. “Kalau saya makan dan tidur kak..”, ya pasti semua orang yang terbuka hatinya menyukai makan dan tidur, hehehe. Namun percayalah, ada sebuah sisi di dalam diri Anda yang betul-betul passionate, yang betul-betulsuka dengan hal tertentu. Musik, lukis, seni berbicara, atau apapun. Dan dengan passion atau hobi tersebut, kita bisa untuk menyadari lebih dalam lagi bahwa kita tak hanya bisa lakukan itu untuk diri kita pribadi saja. Tapi kita bisa besarkan skala dan nilai-nilai kita untuk memberikan berkat dan talenta kita pada lingkup yang lebih luas. Yaitu masyarakat, bangsa dan negara, serta alam semesta.
Itu artinya kita telah berkarya, itu artinya kita telah beribadah, itu artinya kita telah benar-benar memaksimalkan potensi kita. Tolak ukurnya bukan apa yang dapat, melainkan apa yang kita kontribusikan pada dunia. Misalkan dalam waktu dekat ini akan diadakan pemilu, gunakan hak pilihmu ! Itu menunjukkan bagaimana diri kita sebagai pemuda mau menjadi terang bagi Bangsa dan Negara.
Ingat, se-kelam apapun.. se-skeptis apapun.. se-apatis apapun persepsi kita terhadap kemajuan suatu bangsa, kalau kita tidak bergerak memberikan berkat, kalau kita tidak memulai dari diri kita sendiri, maka percuma saja. “Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan..”, katanya.
Ayo, bersama tulisan ini. Saya mengajak segenap pemuda dan pemudi Indonesia, untuk menyadari panggilan hidup masing-masing, dan memaksimalkan panggilan hidup tersebut dengan karya kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Karena salah satu rasa kebahagiaan yang tak dapat terbayarkan oleh uang berapapun adalah ketika kita bisa berkontribusi bagi sesuatu yang lebih besar, bagi orang lain, bagi peradaban manusia.
Salam Ajaib,
Andreas Pasolympia