Mohon tunggu...
Hindun Fitria Masitoh
Hindun Fitria Masitoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teror Begal dan Klithih di Tengah Masyarakat, Mampukah Diberantas?

8 Juni 2022   17:30 Diperbarui: 8 Juni 2022   19:27 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini aksi begal dan klithih sering menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Teror yang diakibatkan oleh 2 tindak kejahatan kriminal ini masih saja menghantui masyarakat Indonesia dan mengancam keamanan berkendara kita.

Begal dikenal sebagai kejahatan kriminal di jalanan yang aktif di malam hari dan biasanya terdiri dari sekelompok orang yang bertujuan untuk mengambil secara paksa harta benda, menyakiti secara fisik, dan bahkan menghabisi nyawa seseorang. 

Begal ini biasanya banyak ditemui di kota-kota besar, tetapi tidak menutup kemungkinan jika aksi ini juga dilakukan di daerah-daerah terpencil. Motif aksi begal ini bisa bermacam-macam. 

Ada yang disebabkan karena butuh uang untuk biaya hidup atau bahkan hanya untuk minum-minum dan judi, ada yang hanya mengambil motor karena butuh motor saja, ada yang karena iseng, dan ada yang memang senang melakukannya. Akan tetapi kebanyakan dari motif pembegalan ini karena ingin mengambil harta benda korban. 

Maka dari itu, aksi pembegalan ini juga bisa dikategorikan ke dalam perampokan. Korban biasanya disertai dengan luka fisik atau bahkan bisa merenggut nyawa.

Di samping itu, ada juga yang disebut dengan klithih. Dalam bahasa jawa, sebenarnya klithih berarti kegiatan untuk membunuh waktu luang di malam hari. Namun, pengertian itu bergeser menjadi aksi kejahatan kriminal yang dilakukan oleh sekelompok orang/ geng remaja yang rata-rata masih berstatus pelajar yang mencari target musuh untuk disakiti, disiksa fisik, atau bahkan dihabisi nyawanya. 

Fenomena klithih ini biasa terjadi di Kota Yogyakarta. Aksi klithih ini seringnya aktif di malam/ dini hari. Masyarakat Kota Yogyakarta sendiri sudah sangat familiar dengan aktivitas klithih ini. Hal ini dikarenakan betapa aneh dan ngerinya aktivitas klithih yang terjadi. 

Hal yang membedakan klithih dengan begal adalah biasanya jika begal beroperasi untuk merampas harta benda korban, oleh karena itu biasanya korban pembegalan selain mendapat luka fisik juga disertai dengan kehilangan harta bendanya. 

Sedangkan aksi klithih memiliki keunikan tersendiri. Motivasi pelaku klithih ini paling sering  karena ingin menyakiti atau membunuh orang saja tanpa mengambil harta bendanya. 

Kalau dahulu, mereka akan mengincar geng saingan untuk dibunuh demi membuktikan diri dan mendapatkan eksistensi di tengah-tengan kelompok mereka, tetapi baru-baru ini siapa saja akan mereka serang hanya agar aksinya bisa diliput oleh media. Yang mengerikan dari aksi klithih ini, seolah-olah membunuh atau menyakiti orang lain menjadi aksi yang keren padahal tidak sama sekali. Mirisnya itulah yang diyakini oleh para pelaku klithih. 

Dalam beberapa kasus juga ditemukan bahwa aksi klithih ini juga turut disertai dengan perampasan harta benda korban. Maka dari itu, aksi ini juga bisa dikategorikan dalam perampokan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun