Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Narkoba dan Dilema Pemerintah

26 September 2018   18:07 Diperbarui: 15 Oktober 2018   21:15 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam satu dekade terakhir, terdapat pendekatan yang lebih humanis untuk metode pemberantasan narkoba. Hal tersebut cukup sukses memengaruhi pelbagai variabel target, seperti angka pengguna, tingkat kejahatan yang berkaitan dengan narkoba, dampak sosial, maupun pendapatan negara. 

Namun, dalam penerapan kebijakan, semua negara tentu memiliki karakteristik dan kondisi yang berbeda-beda. Demografis, budaya, dan status ekonomi antara penduduk di negara Indonesia dengan Swiss, Belanda, dan Portugal tentu sangat berbeda sehingga peniruan secara mentah-mentah kebijakan di ketiga negara tersebut tentu bukan sebuah langkah yang bijak, perlu dilakukan riset dan analisis yang mendalam akan segala elemen yang eksis di negara terkait.

Narkoba merupakan jenis barang yang unik. Ia menimbulkan banyak dampak sosial yang negatif, stigma kriminal pada yang pihak bersangkutan, hingga efek negatif terhadap metabolisme tubuh. Namun, di lain sisi ia menawarkan sejumlah harapan bagi sekelompok orang. Harapan bagi mereka yang tersisihkan dan tidak mendapat tempat yang layak di strata sosial masyarakat umum. 

Seperti yang dikatakan Friedrich Hayek dalam bukunya yang berjudul The Road to Serfdom, bahwa tendensi produsen narkoba terlibat dalam tindak kriminal dan pelbagai konflik sosial adalah bukan karena efek negatif dari zat narkoba itu sendiri, melainkan merupakan keahlian yang dibutuhkan untuk eksis serta bertahan hidup di dalam stigma buruk dan labelling sosial yang membebani mereka.

Untuk kritik dan saran: himiespa.dp@gmail.com

Referensi
Caulkins, J. P., (2007). 'Price and Purity Analysis for Illicit Drug: Data and Conceptual Issues', Drug and Alcohol Dependence 90 (6):S61-8, 2007.
Caulkins, Jonathan P. and Peter Reuter. (1998). 'What Price Data Tell Us About Drug Markets,' Journal of Drug Issues. Vol. 28, No. 3, 593--612.
Grossman, M. and F. J. Chaloupka, (1998). 'The Demand for Cocaine by Young Adults: A Rational
Addiction Approach
', Journal of Health Economics 17 (4):427-74.
Hayek, Friedrich A. von (Friedrich August), 1899-1992. (2001). The road to serfdom : the condensed version of The road to serfdom by F.A. Hayek as it appeared in the April 1945 edition of Reader's Digest. London :Institute of Economic Affairs,
Kilmer, B., & Hoorens, S. (Eds.). (2010). Understanding illicit drug markets, supply reduction efforts, and drug-related crime in the European Union (Rep.). Santa Monica, United Kingdom: RAND Corporation.
Laffiteau, Charles. (2018). The Balloon Effect: The Failure of Supply Side Strategies in the War on Drugs.
Lopez, German. (2016). The War On Drugs, Explained. Diakses 20 September, 2018, dari https://www.vox.com/cards/war-on-drugs-marijuana-cocaine-heroin-meth/war-on-drugs-goals.
Manolis Galenianos, Rosalie Liccardo Pacula and Nicola Persico. (2015). The Economics of the Illegal Drug Market. Diakses 20 Setember, 2018, dari https://insight.kellogg.northwestern.edu/article/the-economics-of-the-illegal-drug-market
National Research Council. 2010. Understanding the Demand for Illegal Drugs. Washington, DC: The National Academies Press. https://doi.org/10.17226/12976.
Reuter, Peter and Mark Kleiman. (1986). 'Risks and Prices: An Economic Analysis of Drug Enforcement', in Morris and Tonry (eds.), Crime and Justice: An Annual Review of Research Volume7,289--340.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun