Pengobatan Tradisional dalam Kesehatan Masyarakat

HILYATUL AULIYA SALSABILA/191241153

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan pengobatan tradisional sebagai "jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktik yang didasarkan pada teori, kepercayaan, dan pengalaman yang berasal dari berbagai budaya, yang digunakan untuk menjaga kesehatan, serta untuk mencegah, mendiagnosis, memperbaiki, atau mengobati penyakit fisik dan mental." Di sebagian besar negara, pengobatan tradisional menjadi komponen kecil dari praktik kesehatan, istilah yang paling sering digunakan untuk menggambarkan bentuk perawatan kesehatan ini adalah 'pengobatan alternatif'. Sejak dahulu kala, masyarakat telah mencari pengobatan dari lingkungan sekitar untuk penyakit yang dideritanya. Bagian dari hewan, tumbuhan, atau berbagai mineral setempat telah menjadi dasar pengobatan. Banyak pengobatan rumahan yang dikenal di masyarakat. Pengobatan lainnya diberikan oleh tabib, yang sering kali merupakan anggota masyarakat yang sangat dihormati. 

Dalam pelayanan kesehatan, obat tradisional dapat menjadi bagian penting dari sistem kesehatan di negara manapun di dunia, termasuk di negara-negara ASEAN. Obat tradisional sering lebih diterima secara budaya oleh masyarakat dibandingkan dengan obat konvensional. Pengobatan tradisional merupakan fondasi penting yang menjadi dasar pengobatan modern. Dalam praktik tradisional ini, tanaman telah menjadi sumber daya yang penting, karena jumlahnya yang melimpah sejak awal mula umat manusia. Di zaman modern, obat-obatan sintetis telah menjadi alternatif yang menguntungkan; namun, tanaman sebagai sumber daya alam tetap menjadi sumber daya yang sangat diperlukan.

Konsumsi obat kimia oleh masyarakat dilakukan karena reaksinya begitu cepat dalam mengatasi suatu penyakit, namun demikian reaksi tersebut sebenarnya tidak mengatasi penyebab penyakit tersebut melainkan hanya menekan gejala yang timbul. Penggunaan obat kimia dalam jangka waktu lama juga dapat menimbulkan penyakit baru karena banyak organ-organ tubuh yang rusak akibat obat kimia tersebut. Sadar akan bahaya tersebut, masyarakat mulai mengurangi penggunaan obat kimia dan beralih ke obat-obat tradisional. Penggunaan obat tradisional yang semakin berkembang dapat terlihat dari maraknya produk-produk berbahan herbal yang beredar di pasaran, tumbuhnya fasilitas kesehatan tradisional, maraknya iklan layanan pengobatan tradisional di televisi.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mempunyai tugas untuk melaksanakan program pembinaan terhadap pelayanan kesehatan tradisional. Hal ini bertujuan agar pelayanan kesehatan tradisional dapat diselenggarakan dengan penuh tanggungjawab terhadap manfaat, keamanan dan juga mutu pelayanannya sehingga masyarakat terlindungi dalam memilih jenis pelayanan kesehatan tradisional yang sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut Menkes, ada tujuh langkah untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem pelayanan kesehatan, yaitu perumusan strategi untuk integrase, menetapkan regulasi untuk integrasi, menetapkan standar layanan dan kompetensi, pelatihan dan pendidikan untuk konvensional provider dan praktisi traditional medicine, pengintegrasian pengobatan tradisional/alternatif ke dalam sistem kesehatan (formal), membangun kemitraan dan jaringan dengan negara-negara lain untuk bertukar informasi dan pengalaman, dan melakukan penelitian dan pengembangan untuk pembuktian secara ilmiah. Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam mengembangkan obat tradisional, khususnya jamu buatan Indonesia. 

Dari sudut pandang masyarakat maupun pemerintah terhadap pengobatan tradisional sejauh ini adalah penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern.

KATA KUNCI : Efek, Masyarakat, Obat, Tradisional 

DAFTAR PUSTAKA