Mohon tunggu...
Kasmir Khan
Kasmir Khan Mohon Tunggu... Editor

Saya adalah seorang blogger beberapa blog saya HealLife | https://www.heallife.my.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngga Cuma Pendek, Stunting Juga Bikin Otak Anak Makin "Stun"!

4 Mei 2023   07:20 Diperbarui: 4 Mei 2023   07:40 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hey, Kawan! Kita pasti suka lihat anak-anak lucu, kan? Apalagi kalau dia gemesin banget, bikin nggak tahan pengen ngerengek untuk dielus-elus. Tapi, gimana kalau si anak udah pendek banget, sampai nggak sebanding sama umurnya? Ini ada satu istilah yang mungkin belum banyak didenger: stunting. Kalau kamu belum familiar, yuk kita bahas lebih lanjut.

Apa itu stunting?

Apa sih stunting itu? Jangan-jangan kamu masih asing sama istilah ini, Kawan. Oke deh, biar gampang dimengerti, aku jelasin lebih lengkap ya.

Jadi, stunting itu adalah kondisi di mana si anak gagal mencapai pertumbuhan optimal karena asupan makanan yang buruk dan/atau infeksi yang terus-menerus selama periode pertumbuhan awalnya. Biasanya, stunting ini terlihat dari tinggi badan anak yang lebih pendek dari rata-rata teman seusianya.

Jangan salah loh, stunting ini bukan cuma masalah fisik aja. Ada banyak dampak negatif lainnya yang bisa membahayakan si anak. Misalnya, gangguan fungsi otak, risiko terkena penyakit kronis, hingga kesulitan dalam belajar.

Nah, jadi kalo ada anak yang mengalami stunting, jangan anggap remeh ya. Kita sebagai masyarakat harus lebih peduli dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah stunting. Mulai dari memberikan asupan nutrisi yang cukup, hingga memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi anak. Semua demi masa depan anak-anak kita yang cerah dan berprestasi!

Pertumbuhan Fisik Terhambat

Pertumbuhan fisik terhambat emang bikin si anak jadi pendek banget ya. Padahal, kita semua tahu kalau tinggi badan itu penting banget untuk memengaruhi rasa percaya diri anak. Masa si kecil harus jadi korban stunting? Nah, mari kita bahas lebih lanjut.

Jadi, pertumbuhan fisik terhambat adalah dampak buruk dari stunting. Stunting sendiri terjadi karena kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh anak selama masa pertumbuhan awal. Kita bisa bayangin gak, gimana sih rasanya jadi anak yang jangkungnya nggak sebanding sama umur? Pasti nggak enak, kan?

Selain membuat anak jadi pendek, pertumbuhan fisik lainnya seperti berat badan, lingkar kepala, dan ukuran tulang juga bisa terhambat. Kalo gini terus, bisa-bisa nih si anak jadi kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau kegiatan sehari-hari yang membutuhkan stamina.

Kalo kamu pikir ini cuma masalah fisik, jangan salah Kawan! Dampak buruk pertumbuhan fisik terhambat bisa mempengaruhi masa depan si anak, terutama dalam hal kesehatan dan kesempatan karir. Bayangin aja, kalo si kecil nggak tumbuh tinggi, bisa jadi dia kurang percaya diri dan sulit bersosialisasi sama teman-temannya. Belum lagi kalau dia ingin jadi atlet atau model, pasti kesulitan banget dong?

Jadi, Kawan, sekarang kamu udah tahu kan kalau pertumbuhan fisik terhambat itu nggak boleh dianggap remeh? Kita harus lebih peduli lagi sama kualitas makanan yang dikonsumsi anak dan memberikan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya. Jangan biarkan stunting menghambat masa depan si kecil.

Gangguan Fungsi Otak

Siapa sih yang nggak pengen punya otak yang pintar dan cerdas? Pastinya semua orang pengen, kan? Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran kalo otak bisa terganggu fungsi nya gara-gara suatu masalah? Salah satu masalah yang bisa bikin otak jadi gangguan fungsi nya adalah stunting.

Jadi begini, Kawan. Otak itu kayak mesin di dalam tubuh kita yang mengendalikan semua fungsi tubuh, termasuk kemampuan kognitif kayak konsentrasi, kecerdasan, dan daya ingat. Nah, kalau si otak nggak dapet nutrisi yang cukup saat masa pertumbuhan, misalnya karena stunting, bisa-bisa otak jadi nggak optimal dalam melakukan fungsinya.

Kalo dibiarkan terus-menerus, dampak buruk stunting bisa bikin gangguan fungsi otak jadi lebih parah. Si anak bisa jadi sulit belajar di sekolah, kurang kreatif dalam memecahkan masalah, dan kesulitan beradaptasi dalam lingkungan sosial. Terus, bisa juga bikin si anak jadi lebih rentan terhadap penyakit mental, kayak depresi dan gangguan kecemasan.

Kawan, jangan biarkan si anak kamu terkena dampak buruk stunting. Perhatikan kualitas makanannya, kasih asupan nutrisi yang cukup, dan jangan lupa rajin bawa si anak ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Kesehatan otak itu penting, Kawan, karena otak yang sehat, akan membawa kita ke arah kesuksesan.

Resiko Penyakit Kronis

Kawan, kamu pasti ngga mau kan si kecil terkena penyakit kronis di kemudian hari? Sayangnya, dampak buruk stunting yang ketiga adalah meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Serem banget ya!

Jadi begini, Kawan. Saat anak mengalami stunting, tubuhnya kekurangan nutrisi penting untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini membuat sistem imun dan metabolisme anak jadi lemah dan mudah terkena penyakit. Nggak cuma itu, stunting juga bisa mempengaruhi kesehatan organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal, dan paru-paru.

Nah, efek buruk stunting ini bisa berdampak sampai masa dewasa, lho. Misalnya, anak yang mengalami stunting berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Kenapa? Karena stunting bisa mempengaruhi metabolisme gula darah di dalam tubuh. Begitu juga dengan penyakit jantung dan kanker, risikonya juga lebih tinggi pada orang yang pernah mengalami stunting di masa kecil.

Jadi, Kawan, jangan remehkan masalah stunting ya. Dampak buruk stunting bisa sangat berbahaya dan membahayakan kesehatan anak di kemudian hari. Kita harus melakukan tindakan preventif sejak dini, mulai dari memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi anak hingga memberikan asupan nutrisi yang cukup. Ingat, kesehatan anak adalah tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat.

Kesulitan dalam Pembelajaran

Wah, Kawan! Ini nih dampak buruk stunting yang ngga boleh dianggap remeh, yaitu kesulitan dalam pembelajaran. Anak yang mengalami stunting pastinya bakal kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah, dan ini bisa berlangsung lama bahkan sampai dewasa.

Gimana sih stunting bisa bikin anak kesulitan dalam belajar? Nah, begini, Kawan. Stunting bisa mempengaruhi perkembangan otak anak, dan hal ini bisa memengaruhi kemampuan kognitifnya. Misalnya, kemampuan mengingat informasi, mengolah informasi, memperhatikan, dan berkonsentrasi. Jika otaknya tidak berkembang dengan optimal, maka kemampuan belajar si anak juga bakal terhambat.

Anak yang mengalami stunting juga cenderung lambat dalam menguasai keterampilan motorik, seperti menulis dan menggambar. Jadi, bisa dibayangkan betapa sulitnya bagi anak stunting untuk mengejar ketertinggalan dalam pembelajaran.

Tentunya, hal ini bisa berdampak pada prestasi akademik si anak. Jika ia kesulitan dalam belajar, maka nilai-nilainya bisa jadi tidak optimal, bahkan mungkin ia bisa putus sekolah. Hal ini tentunya akan memengaruhi masa depannya dan kesempatan kerja di kemudian hari.

Oleh karena itu, Kawan, sebagai masyarakat kita harus lebih peduli dan memperhatikan kondisi gizi dan kesehatan anak-anak sekitar kita. Kita bisa membantu dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup, memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat, dan memastikan anak-anak mendapatkan akses kesehatan yang memadai.

Jangan biarkan anak-anak kita terhambat dalam pertumbuhan dan pembelajarannya hanya karena masalah stunting yang sebenarnya bisa dicegah dengan tindakan preventif yang sederhana. Mari bersama-sama cegah stunting dan berikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia!

Cara Mencegah Stunting  pada Anak

Yo, Kawan! Kita udah tau kan, stunting bisa bikin anak jadi pendek dan kecil dibandingkan dengan teman seusianya, dan bahkan membahayakan masa depannya. Nah, sekarang kita akan bahas bagaimana cara mencegah stunting pada anak. Simak yuk!

Perhatikan Kualitas Makanan

Pertama-tama, pastikan anak-anak kita makan makanan yang sehat dan bergizi. Hindari makanan cepat saji atau junk food yang kaya akan lemak, gula, dan garam. Sebisa mungkin, berikan makanan yang mengandung protein, sayur, dan buah-buahan, serta karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum.

Pemberian ASI Eksklusif

ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bisa membantu mencegah stunting pada anak. ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan mudah dicerna oleh tubuh bayi. Selain itu, ASI juga bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.

Vaksinasi dan Pengobatan

Infeksi atau penyakit bisa menyebabkan stunting pada anak. Oleh karena itu, pastikan anak-anak kita mendapatkan vaksinasi dan pengobatan yang tepat saat mereka sakit. Selalu periksakan anak-anak ke dokter jika mereka mengalami gejala penyakit atau masalah kesehatan lainnya.

Perbaiki Sanitasi dan Higiene

Sanitasi dan higiene yang buruk juga bisa memicu stunting pada anak. Pastikan lingkungan di sekitar anak-anak kita bersih dan sehat. Ajarkan anak-anak kita untuk mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai bermain atau sebelum makan.

Stimulasi dan Perhatian

Terakhir, jangan lupa memberikan stimulasi dan perhatian yang cukup pada anak-anak kita. Bermain dan berinteraksi dengan anak-anak bisa membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan mereka. Selain itu, memberikan kasih sayang dan perhatian juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan emosional anak.

Nah, itulah beberapa cara mencegah stunting pada anak. Mari kita jaga kesehatan dan pertumbuhan anak-anak kita dengan memberikan nutrisi yang baik dan lingkungan yang sehat. Yuk, kita berjuang bersama-sama untuk mencegah stunting!

Kesimpulannya, stunting bukanlah masalah sepele yang bisa diabaikan begitu saja. Dampak buruk stunting bisa berlangsung sepanjang hidup anak dan membahayakan masa depannya. Oleh karena itu, sebagai masyarakat, kita harus lebih peduli dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah stunting. Mulai dari memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi anak, memberikan asupan nutrisi yang cukup, hingga mengajarkan pola hidup sehat yang dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun