Mohon tunggu...
Hilmy Prilliadi
Hilmy Prilliadi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Prospektor, Thinker

Master student enrolled in Agricultural Economics Department of Atatürk Üniversitesi Turkey.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Konsep Pembangunan Modern Harus Berpusat pada Alam

31 Juli 2020   23:29 Diperbarui: 31 Juli 2020   23:37 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: alison.com

Beberapa ilmuwan, terutama dari bidang filsafat dan antropologi, telah menyatakan relevansi pendekatan non-Barat dengan alam untuk membangun koneksi dan tanggung jawab baru, (mis. Latour, 1993; Descola 2013).

Dikatakan bahwa untuk melawan instrumentalisasi alam, sains dan kebijakan perlu untuk mengatasi dualitas ini, untuk membangun 'hibrida' (Driessen 2017), dan sebagai hasilnya beberapa pendekatan yang lebih integratif telah direkomendasikan, termasuk pendekatan "lebih-dari-manusia" (Whatmore, 2006) dan kota "lebih-dari-manusia" (Franklin, 2017), pendekatan "pasca-humanis", "keanekaragaman biokultural" (Elands et al., 2015), dan "nilai-nilai relasional" (Chan et al. . 2016).

Upaya-upaya yang muncul seperti itu untuk mengatasi instrumentalisasi alam melalui hubungan kembali yang fundamental antara manusia dan alam juga dapat mengilhami perkembangan pemikiran berbasis alam.

Memang, konsep NBS memiliki manfaat penting, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan perhatian, proyek, kebijakan, dan pendanaan (lihat mis. Faivre et al. 2017; Pauleit et al. 2017; Escobedo et al. 2018; Frantzeskaki 2019). Menurut penelitian dan refleksi teoritis ini, NBS dapat dikritik, karena NBS tidak harus melibatkan alam tetapi dalam beberapa kasus lebih fokus pada imitasi teknologi alam (seperti biomimikri, atau struktur penyimpanan air hujan yang direkayasa).

Dominasi kata kunci seperti 'solusi' dan 'layanan' dalam wacana dan praktik NBS memiliki efek performatif yang kuat pada pemikiran kita: bahasa dan pengetahuan menciptakan realitas yang mereka gambarkan (Butler, 1997).

Dengan demikian, berbicara tentang solusi atau layanan akan memusatkan pencarian (ilmiah) dan mungkin secara eksplisit atau implisit mengecilkan perhatian atas kontribusi atau proses alami yang tidak dilihat sebagai solusi atau layanan. Banyak proyek dimulai dari mencari solusi untuk definisi masalah yang didorong oleh para ahli, yang menetapkan batas-batas upaya memasukkan partisipasi masyarakat atau nilai-nilai intrinsik alam yang relevan dalam proses perencanaan, desain, konstruksi dan manajemen.

Namun, fokus pada layanan atau solusi (nature-based) hanyalah satu bagian dari gambaran yang lebih besar. Kita perlu melihat hubungan antara kota dan alam dengan cara yang lebih siklis, memperoleh inspirasi dari alam dengan proses siklus ekologi dan berjangka panjang. 

Akibatnya, masih jauh dari pasti dan tidak jelas apakah pendekatan yang ada akan benar-benar melanggar batas-batas disiplin atau mendorong integrasi lintas sektoral dengan cara yang transformatif.

Referensi

Bekessy SA, Runge MC, Kusmanoff AM, Keith DA, Wintle BA (2018) Ask not what nature can do for you: a critique of ecosystem services as a communication strategy. Biol Conserv 224:71--74

Butler J (1997) Excitable speech: a politics of the Performative. Routledge, New York

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun