Mohon tunggu...
Hilmi maulana al farid
Hilmi maulana al farid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo Saya Hilmi Maulana A.F

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Gen Z dan Dominasi Medsos Dalam Pemilu

6 Mei 2024   18:25 Diperbarui: 6 Mei 2024   18:43 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman modern seperti saat ini penggunaan internet, khusunya jejaring media sosial tidak hanya untuk menampilkan eksistensi diri seperti di Intagram, youtube serta Twitter, tetapi juga untuk hal-hal lain seperti bisa untuk berpartisipasi kedalam dinamika politik, bahkan suatu isu yang viral di media sosial akan berdampak besar terhadap kebijakan pemerintah,dalam era modern kini peran media sosial tidak hanya sebagai alat namun telah berubah menjadi penentu. 

Partisipasi politik disebut sebagai bentuk partisipasi individu warga negara dalam berbagai kegiatan demokrasi dan politik dengan tingkatan berbagai macam level pada sistem politik. 

Partisipasi politik juga disebut sebagai kegiatan aktif dalam kehidupan politik yang mana di dalamnya hadir intreaksi orang-orang yang berfungsi untuk mempengaruhi kebijakan  politik yang pada dasarnya menyangkut hajat banyak orang dari segala sisi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Partisipasi politik sangat penting terlebih pada partisipasi jalannya kegiatan pemilu, sebagai bentuk pesta demokrasi untuk mengeluarkan ide-ide serta gagasan masa depan dari para calon pemimpin. Hal ini juga menjadi sebuah tongkat tolak ukur bahwa sistem demokrasi di negara kita masih terjaga. Partisipasi politik juga merupakan bentuk keaktifan warga negara terhadap berjalannya sistem kehidupan bernegara. Maka dari itu dengan aktif nya peran para pemuda diharapkan dapat membentuk dinamika politik dan akan memberikan dampak terbentuknya kemajuan kehidupan nasional negara. 

Dapat kita lihat secara sadar atau tidak, teknologi digital, khusunya media lama (tradisional) dan media baru akan menjadi pengaruh yang signifikan dalam kondisi sosial masyarakat dalam berpolitik khususnya ketika menjelang pesta demokrasi (PEMILU). semakin berkembangnya poros modernisasi yang membuat pengguna media online yaitu entah instagram, Tiktok, Facebook, Twitter dan berbagai platform lainya menjadi tempat beradu argumenanarasi pendapat di kolom komentarsosialmedia,dengan menggandrungkan pemimpin pilihanya. melalui post yang diunggah ke media sosialnya dan terjadi pro-kontra dikolom komentar atas latar belakang pemimpin yang dia ungah di media sosial. Ada juga beberapa masyarakat yang bersifat tidak konvensional untuk menjatuhkan calon lain dengan membuat meme. Sehingga jelas, sengaja atau tidak, partisipasi warga dunia maya berkesinambungan terhadap aktifitas politik di media sosial, mereka berpartisipasi dalam partisipasi politik online. 

Semua orang tanpa terkecuali dapat menyalurkan bingkai partisipasinya dalam porsi yang setara dilingkup sosial media pada isu- isu politik, hal tersebut menjadi bagian dalam hak asasi manusia dan sistem demokrasi. Selain itu pesatnya era digital ini memudahkan semua orang untuk berekspresi , terutama Gen Z sudah memilih dan terpapar kecanggihan di era globalisasi saat ini. Kecanggihan digitilasasi membuat orang lebih mudah mengekspresikan narasi dan argumentasinya. Terlebih generasi z yang telah memiliki hak pilih dan juga terpapar kecanggihan internet sejak kecil akan lebih mudah untuk berpartisipasi politik. 

Pendidikan Politik

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dan penting didalam kehidupan bernegara. Terlebih dalam aspek sosial politik maupun demokrasi. Perlu diketahui pada PEMILU 2024 peran media sosial bergerak dan memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan dinamika politik pada saat itu. Terutama peran Gen Z yang dapat kita lihat menunjukan eksistensi perannya dalam sosial media melalui konten maupun komentar yang menggambarkan bentuk partisipasi politik mereka. Partisipasi politik yang dimaksud adalah partisipasi yang tumbuh atas kesadaran diri sendirin karena merasa bagian dari sistem kehidupan bernegara yang dituntut untuk memikirkan isu negara demi turut menentukan kemajuan kehidupan bangsa dan negara atau semakin tinggi tingkat kesadaran bernegara, semakin tinggi pula tingkat partisipasi untuk mengikuti, memahami masalah, serta keinginan untuk melibatkan diri dalam kegiatan politik bernegara. 

Perkembangan tekhnologi digital saat ini memiliki dampak signifikan pada aspek komunikasi lainnya, tidak terkecuali partisipasi politik yang juga meningkat berkembang diera digital media. Media modern yang ada sekarang bisa menampung untuk terlibat dalam politik dengan cara baru yaitu menggunakan koneksi internet, maka dari itu penting untuk dikembangkan peran pendidikan politik terutama menjelang pemilu, Oleh karenanya, pemilu menjadi suatu agenda bagi negara demokrasi. Sebagaimana telah diketahui bahwa generasi Z merupakan generasi yang sedini mungkin telah mengenal teknologi dan internet atau dapat dikatakan sebagai generasi yang haus akan teknologi. Gen Z memiliki kelebihan  yang lebih dikenal sebagai generasi digital tumbuh dan berkembang dengan ketergantungan terhadap teknologi dan berbagai macam alat teknologi. Jika dikaitkan dengan pelaksanaan Pemilu, tentu peranan dari generasi Z tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan boleh dikatakan bahwa generasi Z akan sangat berpengaruh terhadap kemenangan suara para kontestan Pemilu. Yang menjadi faktor ialah hampir mayoritas media sosial di isi oleh peran Gen Z dan sekaligus dapat menjadi pengaruh melalui narasi kontennya atau argumen komentar di sosial media.Selain itu, dalam hal perubahan dalam dunia politik dibutuhkan orang yang lebih milenial yang mengerti semua kalangan sehingga dapat menembus tirani yang telah terbangun oleh kepentingan oknum politik terdahulu yang menguasai aktivitas politik. Generasi Z-lah yang mampu membangun dan mengubah hal tersebut. Dengan kekuatan yang cukup tinggi bukan tidak mungkin generasi Z akan menjadi target utama marketing dari setiap tim sukses peserta pemilu nantinya.

Namun di balik itu semua, setidaknya pemahaman generasi Z dalam hal dunia politik hendaknya juga semakin diasah agar nantinya mereka tidak hanya dimanfaatkan untuk pemenuhan hasrat peserta pemilu untuk memiliki suara yang dimiliki oleh generasi Z. 

Sangat disayangkan apabila generasi Z dengan jumlahnya yang sangat banyak hanya dimanfaatkan saja tanpa mereka mengetahui untuk apa mereka harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun