Sebelum dilakukan penimbunan, warga dari kelurahan Mangga Dua yang bepergian ke pasar Bastiong, hanya memanfaatkan tembok pelindung pantai sebagai akses satu-satunya ke pasar.
Namun, kini dengan mudah, masyarakat melintasi lokasi PPN Ternate menuju ke pasar rakyat Bastiong Ternate, maupun ke Pelabuhan penyeberangan Bastiong.
Jika dulu lokasi empang terlihat sangat kotor, saat ini jauh berubah, wajahnya menjadi lebih "cantik" dan kerap dimanfaatkan warga pada liburan akhir pekan untuk berolahraga.
Ada satu lokasi di mana dulu menjadi titik berkumpulnya burung Suweko untuk bermain air dan mencari makanan, saat ini telah dibangun gerbang pintu masuk pelabuhan perikanan nusantara.
Burung Suweko (kuntul besar) memang terlihat berada di lokasi tersebut, karena keberadaan sebuah perahu bekas yang menyembul ke permukaan air.
Selain perahu bekas tersebut, terdapat sejumlah batang mangrove yang ditancap di empang dan dimanfaatkan burung Suweko.
Kini, burung Suweko memang sudah jarang terlihat di lokasi PPN Ternate, dan mereka berpindah ke empang Siantan di bagian utara tepat di depan Pelabuhan speed boad Mangga Dua yang melayani rute penyeberangan Ternate-Sofifi (ibu kota Provinsi Maluku Utara).
Lantaran di lokasi PPN Ternate saat ini sangat ramai, karena sering didatangi warga untuk berolahraga; baik pagi maupun sore hari. Sehingga, sulit untuk melihat burung Suweko di lokasi PPN Ternate.
Pada tahun 2013 sampai 2015, dua lokasi ini memang kerap saya jadikan spot untuk memotret. Bahkan, saat mengikuti lomba foto bertema lingkungan di Jakarta, lokasi ini menjadi titik utama membuat karya foto.