Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerita Fotografi | Penggunaan Mode Auto dan Manual pada Kamera

30 Agustus 2022   19:17 Diperbarui: 30 Agustus 2022   19:27 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Kompas.com 

Fotografer yang memakai mode auto sering dianggap sebagai fotografer pemula. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pewarta foto. Mengapa? Karena untuk mendapatkan momen bernilai berita, seorang pewarta foto dituntut harus dapatkan foto. 

Soal foto bagus dengan setingan manual tidak dikenal dalam dunia jurnalistik. Sehingga, bagi pewarta foto, mode auto, merupakan mode kesukaan. 

Seperti yang saya jelaskan di atas, apabila seorang pewarta menggunakan mode manual, dan tetiba momen penting yang melibatkan seorang pejabat publik atau seorang tokoh terjadi secara tiba-tiba, dan dia terlambat mengabadikan momen tersebut lantaran harus men-setting kamera. 

Dan, dalam waktu bersamaan, pewarta foto yang memakai mode auto mendapatkan momen tersebut dan ditayangkan pada halaman utama koran atau majalah, maka si pewarta foto yang tidak mendapatkan gambar tersebut, pasti "dimarahi" pihak redaktur. 

Saya mencotohkan, seperti pada momen upacara bendera tiba-tiba wali kota jatuh pingsan, dan ada beberapa pewarta foto dapat abadikan momen tersebut dengan mode auto, sementara seorang pewarta yang menggunakan mode manual, tidak dapatkan gambar yang baik, lantaran setingan Iso yang tidak sesuai dan membuat fotonya "rusak" pasti si pewarta tersebut pasti galau. 

Jadi, mode auto memang sangat familiar bagi para jurnalis. Untuk itu, dalam dunia foto jurnalistik berbeda dengan genre foto model. Sebab, seorang pewarta foto hanya dituntut membuat foto bernilai berita. 

Namun, bukan terkesan hanya menekan shutter kamera, tapi setidaknya walaupun memakai mode auto, seorang pewarta harus lebih jeli dalam mengatur komposisi foto, agar foto yang dihasilkan selain bernilai berita, tentu menarik perhatian si pembaca berita dengan komposisi yang baik pula. 

Jadi, prinsipnya, mode auto, selain digunakan oleh para fotografer pemula, mode ini sangat familiar dengan fotografer yang geluti genre human interest (HI) dan tentunya, foto jurnalistik. Terlebih, saat memotret olahraga, tentu mode auto sangatlah tepat. Walaupun begitu, untuk fotografer profesional, dalam keadaan apapun, dan situasi apapun mode manual bisa melahirkan karya jurnalistik yang baik. 

Mode manual

Mode ini, memang sering saya gunakan jika membuat karya foto jurnalistik. Walaupun dianggap mode paling fleksibel. Dan memiliki kelemahan seperti saya sebutkan di atas. Namun, mode ini jika sudah kita kuasai, maka foto yang kita hasilkan pun terlihat lebih bagus, karena setting diafragma, speed dan Iso bukan secara otomatis melainkan berdasarkan keinginan kita. 

Mode manual memang sangat tepat jika digunakan fotografer yang jatuh cinta dengan genre landscape. Terlebih, jika memotret sunrise atau sunset. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun