Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Habibah Bese, Penjual Daun Pandan di Pekuburan Islam Ternate

5 Juni 2021   14:41 Diperbarui: 5 Juni 2021   14:49 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habibah Bese penjual daun pandan di pekuburan Islam Ternate/Dokpri

Matahari mulai naik, cuaca pun terasa semakin panas, satu persatu kendaraan roda dua maupun roda empat terlihat memasuki gerbang utama pekuburan Islam Ternate. Sementara warga yang datang lebih awal, terlihat menyiangi rumput di dekat makam orangtua dan keluarga mereka. 

Di sisi barat areal pekuburan tepat di depan musalah Al-Hiqmah, para bocah memanfaatkan liburan ahir pekan dengan bermain petak umpek, dan sebagian mengerubungi penjual pentol goreng.

Suasana minggu (11/4/2021) siang  di pekuburan Islam Ternate memang jauh berbeda dengan hari-hari biasa, lantaran menjelang bulan ramadan, sehingga warga berbondong-bondong datang ke lokasi pekuburan menjalani tradisi nyekar. Tradisi ini bagi umat muslim di Ternate memang sudah berlangsung lama.

Namun, bagi warga yang berziarah ke makam keluarga atau orangtua, kakek dan nenek mereka  di pekuburan Islam Ternate, bukan hanya menjelang bulan ramadan, tetapi pada hari-hari biasa pun mereka lakukan, namun suasananya sangat jauh berbeda dengan momentum jelang ramadan. 

Selain itu, lokasi pekuburan Islam Ternate memang berada tepat di pusat kota, sehingga mudah dijangkau oleh warga, justru itu ada yang memanfaatkan waktu pagi maupun sore hari untuk berziarah.

Mereka yang datang berziarah, rata-rata tidak membawa daun pandan. Sebab, sepanjang jalan di tengah areal pekuburan Islam, warga menjajakan daun pandan lengkap dengan air mineral. Sehingga, bagi para peziarah, tinggal merogok kocek untuk dapatkan daun pandan yang dijual tersebut.

Dari total belasan lapak di tepi jalan, terlihat dua lapak berada tepat di depan makam pahlawan nasional asal Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II, atau persis di tengah-tengah areal pekuburan Islam Ternate. Dari kedua lapak tersebut, salah satunya milik seorang nenek bernama Habibah Bese. 

Dialah penjual daun pandan di pekuburan Islam Ternate, yang oleh warga disebut  generasi pertama, sehingga terlihat memang jauh lebih tua dari yang lainnya.

Wanita tua itu, ditemani dua cucunya yang membantu menjual daun pandan, sambil sesekali menawarkan dagangannya kepada peziarah yang berlalu lalang di depan lapaknya, terlihat tangan kanannya terus mengayun pisau memotong daun pandan. 

Daun pandang yang sudah dipotong tersebut,  ditampung pada potongan drum plastik berwarna biru dan diisi ke dalam kantong plastik berukuran sedang lalu disusun di atas meja oleh kedua cucu kesayangannya.

 "mari...mari...pondak satu kantong sepuluh ribu, gratis air sebotol," Kata wanita berusia 70 tahun itu seraya meminta salah satu cucunya melayani seorang pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun