Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Fotografer Beralih Menjadi Penulis

16 Januari 2021   23:49 Diperbarui: 16 Januari 2021   23:59 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar by. Pixnio.com

Tampil beda, itulah kata yang dilontarkan salah seorang teman fotografer kepada saya. Dia berkata demikian, lantaran sejak 2014 silam hingga 2018 lalu, kami sering tampil bersama pada setiap kegiatan fotografi, maupun setiap hari seusai menjalani rutinitas kantor, dia "sering" melihat kamera mengampai di bahu saya. 

Karena pada sore hari, saya selalu memotret aktivitas warga pada sudut-sudut kota, maupun di akhir pekan, saya berada di tempat wisata dengan kamera di tangan. 

Kini, bukan lagi kamera yang disampirkan, melainkan tas selempang kecil, baik di kantor maupun dikala libur akhir pekan. Di dalam tas, bukan lagi kamera, tetapi pena dan buku. Sehingga, kata si teman ada yang berbeda dari saya. 

Hingga, pada suatu kesempatan saya memperlihatkan barang bawaan di dalam tas selempang padanya, dia hanya melongo, lalu berujar, "kamu tampil beda, dulu memotret, kini fokus menulis," katanya sambil melihat salah satu buku fotografi yang ada di dalam tas selempang saya. 

Beberapa detik kemudian, saya bilang, tidak membawa kamera, bukan berarti bahwa tidak lagi jatuh cinta terhadap dunia fotografi, melainkan kamera saya sering error. Sehingga, saya harus memanfaatkan waktu untuk menulis. 

Cukup lama juga teman saya tersebut tertegun-tegun menyimak dengan seksama penuturan saya. Dan kemudian berkata bahwa apa yang saya sampaikan, memang benar. Ini dibuktikan dengan sejumlah tulisan saya yang pernah dia baca ketika saya bagikan pada Facebook maupun melalui WAG. 

Dunia fotografi, bagi saya merupakan pekerjaan kedua setelah rutinitas pada kantor. Karena, kecintaan terhadap fotografi, sehingga tak jarang pada berbagai kegiatan lomba fotografi, sering saya meraih penghargaan. Selain itu, karya yang saya hasilkan sering dipakai pada media; baik cetak maupun media daring. 

Dan, sejak geluti dunia melukis cahaya, setiap hari karya-karya fotografi, selalu diposting pada Facebook maupun instagram. Namun, kini hal itu tidak lagi saya lakukan, dan menggantikan dengan men-share tulisan yang saya hasilkan. 

Menekuni dunia tulis menulis, bukan tanpa alasan, karena saya beranggapan bahwa dengan menulis, maka dapat memotivasi anak maupun adik-adik, agar mereka jatuh cinta terhadap dunia literasi. 

Karena setahun terakhir geluti dunia tulis menulis, sudah menjadi kebiasaan dan ingin terus menulis, walaupun tak jarang di sejumlah grup fotografi pada Facebook maupun instagram, hasil karya teman-teman fotografer, ikuti memantik keinginan saya untuk kembali membuat karya foto. 

Namun, saya tetap bertekad bahwa apapun alasannya, saya harus betul-betul berkarya di dunia tulis menulis, karena fotografi hanya soal waktu, kapan saja, saya pasti kembali tampil bersama mereka. 

Sebab, nama saya tetap mendapat ruang tersendiri, lantaran genre foto human interest identik dengan nama saya, karena bidang fotografi yang satu ini, termasuk spesialis saya, karena begitu banyak karya fotografi yang saya hasilkan adalah foto human interest, termasuk kecintaan pada foto jurnalistik dan landscape. 

Karena keseriusan menekuni dunia tulis menulis, akhirnya membuahkan hasil, di awal 2021 ini tiga tulisan saya bakal diterbitkan pada dua buku; yang satu pada buku antologi bersama teman-teman dosen, serta dua tulisan pada buku autobiografi mantan Rektor IAIN Ternate. 

Bagi saya, pada bidang yang saya geluti setidaknya harus memunculkan kesan tersendiri, baik fotografi maupun dunia tulis menulis. Seperti fotografi, ketika diskusi tentang fotografi, misalnya di Ternate pasti nama saya disebut, karena terkait karya foto yang saya hasilkan, begitu pun sama halnya pada dunia tulis menulis. 

Karena berkontribusi dalam menyumbangkan tulisan pada dua buku tersebut. Sehingga, saya bertekad bahwa saya harus terus menulis dan membuat buku solo pertama saya. Walaupun, buku fotografi yang saya garap terkendala dana dan belum bisa diterbitkan, namun saya berkeyakinan bahwa pasti akan diterbitkan. 

Sehingga, jika geluti dunia tulis menulis menghasilkan buku dan dunia melukis cahaya juga ada karya dalam bentuk buku, maka setidaknya dapat menginspirasi buat keluarga maupun para kerabat. Bahwa, bidang apapun yang kita geluti harus benar-benar serius dan berhasil. 

Sehingga, kata si teman tadi bahwa tampil beda, memang sangat berbeda, artinya bahwa di bidang yang satu karya kita dihargai, begitu pun juga pada bidang lain, yang kita tekuni juga menghasilkan karya atau setidaknya bermanfaat bagi banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun