Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

3 Genre Ini Membuat Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Fotografi

29 Juli 2020   15:43 Diperbarui: 30 Juli 2020   17:53 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Ibu menjemur Cengkeh di tepi jalan raya. Dokpri.

Di Maluku Utara, jika seorang fotografer yang hanya memotret model atau genre lainnya, memang merupakan kerugian besar, selama ia berkiprah di dunia fotografi. 

Betapa tidak, provinsi yang dikenal sebagai daerah para raja ini, memang, memiliki destinasi wisata alam yang sangat mengagumkan yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota. 

Gunung Maitara saat dipotret dari pantai Gambesi Ternate Selatan. Dokpri.
Gunung Maitara saat dipotret dari pantai Gambesi Ternate Selatan. Dokpri.
Sehingga, inilah membuat saya, selain fokus pada genre human interest dan foto jurnalistik, ketertarikan pada genre yang satu ini disebabkan karena alasan tersebut di atas. 

Karena, memotret panorama alam, harus mempunyai kamera dengan peralatan yang lengkap seperti tripod, monopod, lensa wide, filter dan lain-lain, sehingga saya harus meng-upgrade kamera dan lensa, dari kamera standar ke kamera Profesional seperti yang dimiliki oleh fotografer asing (maaf, tidak bisa saya sebutkan merk-nya).

Gunung Gamalama Ternate. Dokpri.
Gunung Gamalama Ternate. Dokpri.
Dan, kecintaan terhadap genre landscape membuat saya harus berkunjung pada sejumlah objek wisata di kabupaten maupun kota. Menghasilkan foto landscape, memang tidak semudah yang kita bayangkan. 

Memotret senja di pantai Gambesi Ternate Selatan. Dokpri.
Memotret senja di pantai Gambesi Ternate Selatan. Dokpri.
Sebab, terkadang menghadirkan rasa frustasi, lantaran daerah yang kita tuju, cuacanya baik, namun terkadang ketika hendak memotret sering menemui hambatan, seperti cuaca kembali mendung dan menghadirkan pemandangan yang tidak baik. Dan, ini sering saya temui selama memotret landscape. 

Abu Gunung berbentuk kepala manusia di atas gunung Gamalama Ternate dipotret ketika terjadi Erupsi Gunung Gamalama. Dokpri.
Abu Gunung berbentuk kepala manusia di atas gunung Gamalama Ternate dipotret ketika terjadi Erupsi Gunung Gamalama. Dokpri.
Seperti genre lainnya, foto landscape sering menghadirkan senyum kebahagian bagi seorang fotografer, terlebih ketika mendapatkan gambar yang baik, dan disukai banyak orang ketika diposting pada media sosial.

Namun, begitu tidak semua fotografer menyukai genre yang satu ini, lantaran saat ini, untuk menghasilkan gambar yang terkesan dramatis, harus membutuhkan peralatan tambahan yang boleh dibilang menguras isi dompet. 

Memotret senja di pantai Kastela Ternate dengan teknik Slow Speed. Dokpri
Memotret senja di pantai Kastela Ternate dengan teknik Slow Speed. Dokpri
Terlebih, bagi teman-teman yang belum memiliki pekerjaan tetap, memang mereka sering menyerah. Selain itu, kecintaan terhadap foto landscape membuat kita sering berkunjung pada tempat-tempat wisata, maupun objek-objek tertentu, dan harus membutuhkan biaya, seperti di Maluku Utara perjalan dari Ternate ke Tidore, Maitara, Makian, Bacan, Jailolo maupun Morotai, semuanya menggunakan transportasi laut, tentunya membuat kita merogoh kocek. 

Gunung Maitara dan Tidore dipotret dari pantai Gambesi Ternate Selatan. Dokpri.
Gunung Maitara dan Tidore dipotret dari pantai Gambesi Ternate Selatan. Dokpri.
Walaupun begitu, kecintaan terhadap dunia fotografi membuat kita harus berupaya untuk mengatasi hal-hal tersebut, ibarat perjuangan harus butuh pengorbanan. Sebab, kalau gak mau berkorban mendingan duduk diam di rumah dan menonton Televisi jangan berkiprah di dunia melukis cahaya. He....he....he.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun