Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mereka Menyalahkan Pakaian Perempuan, Padahal Mereka Tak Menundukkan Pandangan

17 Juni 2025   10:45 Diperbarui: 17 Juni 2025   10:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Toxic & Sumber: Pexel/RDNE Stock project)

Mereka Menyalahkan Pakaian Perempuan, Padahal Mereka Tak Menundukkan Pandangan

"Pakai baju apa waktu itu?"

Kalimat ini terdengar ringan bagi yang mengucapkannya, tapi bisa menjadi luka yang tak terobati bagi mereka yang menjadi korban. Ketika perempuan dilecehkan secara seksual, hampir selalu yang pertama dipertanyakan adalah pakaiannya, bukan perilaku pelaku. Bukan lokasi kejadian. Bukan keamanan lingkungan. Tapi pakaian, seolah tubuh dan kain yang menutupi itulah penyebab utama, bukan kerusakan moral di kepala pelaku.

Padahal, dalam Islam, perintah yang pertama bukan menutup aurat, melainkan menundukkan pandangan, dan perintah itu ditujukan kepada laki-laki lebih dulu. Ironisnya, perintah tersebut justru paling sering diabaikan, dan perempuan yang justru dipaksa menanggung rasa malu, bersalah, bahkan rasa berdosa, atas perbuatan yang tidak pernah mereka minta.

Ini bukan hanya tentang satu agama. Ini tentang kemanusiaan. Tentang bagaimana dunia secara sistemik membungkam korban dan membela pelaku secara tidak langsung. Sudah saatnya kita bicara dengan lantang, bukan pakaian yang salah, tapi mata dan isi otakmu.

Ajaran Agama yang Diabaikan: Perintah Menundukkan Pandangan

Dalam QS. An-Nur ayat 30, Allah berfirman:

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..."

Ayat ini ditujukan khusus untuk laki-laki, dan diturunkan lebih dulu sebelum ayat berikutnya yang berisi perintah kepada perempuan untuk menjaga aurat. Ini menunjukkan betapa seriusnya Allah memerintahkan laki-laki untuk memulai penjagaan dari mata dan pikiran mereka sendiri.

Namun, dalam praktik sosial, bagian ini sering dihapus dari percakapan. Yang terus diulang hanyalah kewajiban perempuan untuk menutup tubuhnya. Tapi bagaimana mungkin tubuh perempuan harus memikul beban atas pandangan yang tidak dijaga oleh orang lain?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun