Bayangkan berada di suatu lorong sempit, di mana kiri kanannya dihiasi dengan pernak-pernik Asia. Semakin berjalan ke dalam, semakin gelap lorong itu. Karena itu, kamu mengeluarkan smart phonemu, lalu menyalakan flashlight. Cahaya itu kamu arahkan ke kiri, dan ke kanan. Sekali lagi, kiri dan kanan.
Dan lagi, kiri dan kanan.
‘Loh, bukannya tadi lorongnya nuansa Chinese. Sedangkan ini jelas bukan.’
Lorong itu diwarnai corak barat, seperti halnya jalan di Eropa. Sungguh indah, terutama karena lorong itu tidak melupakan corak Asia yang diawalinya di perjalanan.
Sebagai kota bekas jajahan Portugis, Macao sebagai bagian dari Negri China memiliki banyak keunikan yang hanya dimiliki oleh Macao sendiri.
Mulai dari kuliner. Masakan-masakan Macao sangat berbeda dari masakan mainstreamnegaranya, RRC! Sebut saja Tart Telur Portugis, makanan yang menjadi ikon kuliner kota Macao.
Di manakah para pelancong bisa mencari tart telur terkenal dari Macao? Ada dua tempat yang popular dan menjadi favorit baik bagi penduduk setempat dan turis. Pertama, dari Lord Stow’s Bakery, yang merupakan milik pemrakarsa Tart Telur Portugis. Kedua, Margaret’s Café e Nata. Keduanya memanggang tart telur yang sangat enak dan memuaskan!
Selain tart telur, makanan khas Macao antara lain makanan ‘nasional’ nya. Makanan ini disebut Minchi oleh penduduk lokal. Minchi adalah daging cincang yang dibumbui dengan kecap asin.  Minchi biasanya disajikan dengan telur ceplok di atasnya. Kalau disamakan dengan Indonesia, Minchi semacam nasi gorengnya Indonesia.