Pemanfaatan teknologi terjangkau, seperti energi terbarukan skala kecil dan digitalisasi ekonomi sirkular, dapat mempercepat adopsi tanpa membebani masyarakat berpenghasilan rendah. Di sisi lain, regulasi yang konsisten diperlukan untuk menegakkan standar lingkungan, termasuk transparansi perizinan dan sanksi tegas bagi pelaku perusak ekosistem. Dengan memadukan kebijakan top-down dan partisipasi bottom-up, Indonesia dapat menciptakan pembangunan yang berkeadilan sosial sekaligus berkelanjutan ekologis.
Pada intinya kunci keberhasilannya terletak pada fleksibilitas dan kolaborasi-mengakomodir kepentingan berbagai kelompok tanpa mengorbankan prinsip inti Doughnut Economy. Melalui edukasi, insentif tepat, dan mekanisme pengawasan inklusif, transisi menuju ekonomi berkelanjutan dapat berjalan stabil meski dihadapkan pada perbedaan pandangan. Pendekatan ini tidak hanya meminimalkan resistensi tetapi juga mengubah tantangan menjadi peluang inovasi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI