Mohon tunggu...
H. Zaki
H. Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa UINSA

Hai saya seorang mahasiswa yang ingin membagikan pengalaman versi saya. Selamat Menikmati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Migrasi Tenaga Kerja dan perdagangan internasional dalam Pembangunan

22 Maret 2025   11:11 Diperbarui: 22 Maret 2025   11:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Migrasi tenaga kerja merupakan suatu kegiatan perpindahan wilayah asal individu atau kelompok ke wilayah lainnya, dengan tujuan untuk mencari pekerjaan dengan kondisi sosial maupun ekonomi yang baik. Migrasi dapat di kategorikan menjadi 2 yakni migrasi internal dan migrasi internasional. Migrasi internal sendiri merupakan migrasi yang terjadi dalam negeri suatu individu, sedangkan migrasi internasional adalah migrasi lintas negara yang dilakukan individu. Secara umum faktor migrasi di lakukan oleh individu atau kelompok  adalah masalah sosial dan ekonomi di wilayahnya, seperti ketimpangan sosial, pembatasan kesempatan kerja, pergeseran upah kerja, serta konflik sosial terkait kebijakan pemerintah daerah setempat. Migrasi internasional cenderung dilakukan oleh kelompok masyarakat dari negara berkembang, karena finansial mereka tergolong mampu untuk melakukan perjalanan ke negara lain, khususnya negara maju. Mereka memilih negara maju di karenakan terdapat sektor tenaga kerja yang mempunyai standarisasi pekerjaan yang signifikan, seperti manufaktur, layanan domestik, dan pekerjaan konstruksi. 

Dalam konteks perdagangan internasional migrasi internasional dapat membantu imigran dengan perluasan lapangan kerja di Negara tujuan. Negara maju yang di tuju kelompok migrasi dapat memperoleh keuntungan dari kegiatan migrasi ini melalui buruh migran yang bekerja di wilayah nya, dengan hal ini persyaratan pemenuhan tenaga kerja di suatu negara dapat tercapai secara maksimal, dan secara otomatis produktivitas barang dan jasa dalam negara juga akan meningkat. Selain itu tenaga kerja dari migran internasional dapat membantu negara asal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, khusus nya keluarga masyarakat yang bekerja di sektor luar negeri sebagai buruh migran internasional. Bantuan tersebut biasanya berupa kiriman uang kepada keluarga masing-masing imigran yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara mikro. Pekerja migran yang bekerja pada sektor perdagangan internasional berada pada kegiatan ekspor dan impor. Ekspor dan impor dalam perdagangan dapat memberikan kesempatan yang luas bagi migran yang sedang mencari pekerjaan di negara tujuan. Seperti kegiatan bongkar muat barang pada ekspor dan impor. Pekerja migran juga dapat menjadi pekerja eksportir antar negara, kegiatan ekspor penting untuk di lakukan dalam perdagangan internasional, dikarenakan ekspor merupakan pendorong peningkatan ekonomi bagi suatu negara. Melalui kegiatan ekspor dan impor negara bisa mengetahui jumlah komoditas barang yang sering di pesan oleh beberapa negara, sehingga perluasan dan pengembangan lapangan kerja menjadi lebih terkontrol untuk memenuhi permintaan barang, hal ini secara signifikan dapat menambah keberagaman lapangan kerja bagi buruh migran yang ingin bekerja di sektor perdagangan internasional. 

Pembangunan sektor-sektor terkait perdagangan internasional dapat mempengaruhi standarisai kerja bagi buruh migran. Standarisai pekerjaan biasanya terdapat pada keuntungan individu dalam bekerja yang menyangkut skill atau keterampilan bekerja. Skill bekerja ini sangat di harapkan bagi negara maju maupun berkembang karena dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk barang dengan bantuan teknologi. Jika suatu negara mendapati kiriman buruh migran yang kurang terampil dalam bekerja maka produktivitas dalam sektor internasional bisa terganggu terkait produksi barang, sehingga kegiatan ekspor barang menjadi tidak optimal, dikarenakan kuakui barang yang di kirim tidak memenuhi kriteria permintaan dari negara lain. Hal ini menyebabkan suatu negara menjadi lebih bergantung pada kegiatan impor barang guna mengimbangi kualitas produk yang di gunakan masyarakat lokal. Selain dalam aspek produksi barang, keterampilan tenaga kerja juga mempunyai dampak positif pada produksi jasa seperti teknik informasi, kesehatan dan pendidikan. Negara dengan keterampilan kerja yang tinggi cenderung mencari dukungan investor asing untuk mendukung kinerja beberapa sektor produksi maupun jasa. Oleh karena itu kegiatan investasi asing dalam sektor barang dan jasa dapat meningkatkan pelatihan tenaga kerja guna memperkuat daya saing perekonomian dalam beberapa sektor pada pasar global. 

Namun terkait dampak positif berupa keuntungan antara negara asal dan negara tujuan para buruh migran, terdapat beberapa dampak yang mempengaruhi negara asal para buruh migran. Pengaruh tersebut berupa dampak ekonomi dan sosial bagi negara asal. Karena kegiatan migrasi yang dilakukan secara masif dalam suatu negara mengakibatkan negara mengalami Brain Drain ( minimnya skill tenaga kerja yang di butuhkan). Perihal ini dapat mengahambat sektor domestik yang akan melakukan kegiatan ekspor. Namun jika buruh migran kembali dengan modal mempunyai keterampilan kerja yang optimal, maka mereka dapat mendukung produktivitas negara asal mereka. Dalam konteks dampak migrasi, buruh migran memiliki tantangan tersendiri, seperti perubahan keterampilan tenaga kerja yang harus dilakukan untuk memenuhi kriteria pengerjaan. Buruh migran juga memiliki potensi terkait ketimpangan sosial terhadap negara tujuan, jika para migran tidak bisa menyaring informasi kerja mengenai kondisi negara yang akan di tuju. Pekerja dengan keterampilan menengah biasanya sering mendapat tantangan kerja berupa eksploitasi kondisi kerja, eksploitasi ini terjadi lebih sering pada mereka yang bekerja pada sektor informal seperti buruh rumah tangga, pekerja bangunan, serta perkebunan. Bentuk eksploitasi juga bermacam-macam tergantung kondisi pengerjaan di dalamnya, seperti jam kerja yang panjang, upah yang tidak sebanding ataupun pelecehan fisik yang dilakukan majikan kepada buruh migran. Selain itu bagi para migran ilegal yang tidak mempunyai dokumen resmi dari negara asal maupun tujuan, akan beresiko tidak mempunyai perlindungan hukum yang cukup, akibatnya banyak migran ilegal di deportasi jika melakukan kesalahan pengerjaan. 

Secara keseluruhan migrasi tenaga kerja cenderung memiliki dampak positif dibandingkan dampak negatif, dikarenakan banyak individu yang menjadi migran legal demi mencari pekerjaan yang aman dan layak. Dalam konteks hal positif migrasi tenaga kerja pekerja migran dapat membantu meningkatkan ekonomi mikro terhadap negara asal. Negara asal juga berpotensi mendapatkan transfer tenaga kerja yang terampil untuk meningkatkan produktivitas sektor domestik. Selain itu untuk negara tujuan perihal ini dapat mendukung kegiatan serta pertumbuhan kegiatan ekspor dalam negeri. Dengan dilakukannya kegiatan migrasi tenaga kerja, maka negara yang bersangkutan dapat menjalin kerja sama dengan negara tujuan dalam pengembangan sumber daya manusia serta tranfer ketenagakerjaan yang lebih berkualitas dan optimal dalam setiap pengerjaannya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun