Mohon tunggu...
Hilda Nuril Fauziah
Hilda Nuril Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inovasi Dana Desa di Mojokerto : Belajar Kemandirian Fiskal Dari Desa Ketapanrame Hingga Desa Kemantren

9 Oktober 2025   00:31 Diperbarui: 9 Oktober 2025   00:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

            Sementara itu, desa-desa lain mulai berinovasi melalui digitalisasi layanan publik. Desa Kumitir di Mojokerto, misalnya, meluncurkan Anjungan Desa Mandiri, yang memungkinkan warga mengurus administrasi desa tanpa harus datang ke balai desa. Meskipun bukan sumber dana langsung, inovasi ini meningkatkan efisiensi layanan dan mengurangi biaya operasional desa. Penghematan ini dapat dialihkan untuk investasi sosial yang bermanfaat dalam jangka panjang.

3. Strategi Tambahan yang Bisa Dilakukan Perangkat Desa

            Jika saya berada dalam posisi perangkat desa, langkah pertama yang akan dilakukan adalah memetakan potensi ekonomi dan aset lokal secara menyeluruh. Banyak desa belum memiliki peta potensi yang jelas, padahal dari sanalah strategi penggalian sumber dana dimulai. Setelah itu, perangkat desa perlu menyusun rencana bisnis sederhana untuk unit usaha desa yang realistis dan berbasis kebutuhan pasar, bukan sekadar tren.

            Strategi berikutnya ialah menjalin kemitraan strategis dengan dunia usaha, lembaga keuangan, dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat menjadi mitra pendamping dalam penyusunan proposal CSR, analisis pasar, dan pelatihan manajemen. Kemitraan ini telah terbukti efektif, seperti yang ditunjukkan oleh desa Ketapanrame, yang menerima dukungan dari CSR berkat pendampingan profesional dan perencanaan yang matang. Untuk mempertahankan kepercayaan mitra dan masyarakat, perangkat desa harus memperkuat tata kelola keuangan mereka melalui sistem laporan yang terbuka dan partisipatif.

4. Strategi yang Paling Realistis Diterapkan di Desa-Desa Indonesia

            Dari berbagai model inovasi yang tersedia, penguatan BUMDes berbasis potensi lokal dengan dukungan dana CSR adalah yang paling realistis untuk diterapkan di banyak desa di Indonesia. Strategi ini memiliki dua keuntungan: pertama, BUMDes sudah memiliki dasar hukum dan kelembagaan yang mapan di hampir seluruh desa, sehingga tidak perlu membuat regulasi baru untuk memungkinkan pengembangannya. Kedua, program CSR perusahaan semakin diarahkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan daerah.  Dengan menggabungkan keduanya, desa memperoleh modal sosial, modal finansial, dan legitimasi kelembagaan secara bersamaan.

            Pengalaman di Mojokerto menunjukkan bahwa kerja sama BUMDes dan CSR dapat menghasilkan hasil yang signifikan. Misalnya, Taman Ghanjaran di Ketapanrame mendorong pariwisata, menciptakan lapangan kerja lokal, dan meningkatkan citra desa sebagai destinasi wisata. Keberhasilan seperti ini dapat direplikasi di desa lain sepanjang memiliki perencanaan yang matang, partisipasi warga, dan kepemimpinan yang visioner.      

5. Keterlibatan Masyarakat dan Transparansi dalam Keberhasilan Inovasi Dana Desa

            Partisipasi masyarakat merupakan fondasi utama keberhasilan inovasi sumber dana desa. Masyarakat yang terlibat sejak tahap perencanaan akan merasa memiliki proyek tersebut, yang akan membuat mereka lebih bersemangat untuk memastikan keberlanjutannya. Misalnya, warga yang terlibat dalam usaha wisata atau pembuatan seni menjadi pelaku aktif dalam rantai ekonomi selain menjadi penerima manfaat. Partisipasi juga meningkatkan kontrol sosial atas pengelolaan dana. Proyek yang transparan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mengurangi potensi penyalahgunaan anggaran.

            Transparansi juga penting untuk menarik mitra eksternal. Perusahaan atau lembaga donor hanya akan menyalurkan bantuan ke desa yang memiliki rekam jejak akuntabel. Desa menunjukkan keseriusan dalam mengelola dana dengan laporan keuangan terbuka, publikasi kegiatan, dan sistem evaluasi rutin. Sebaliknya, investor sosial sering ragu untuk bekerja sama karena khawatir dana tidak terserap dengan benar. Oleh karena itu, perangkat desa harus mengintegrasikan keterbukaan informasi ke dalam budaya pemerintahan yang baik.

6. Peran Mahasiswa dan Generasi Muda dalam Inovasi Sumber Dana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun