Di pulau terpencil bernama Sinar Laut, terdapat sebuah desa yang dikelilingi oleh keindahan alam. Penduduknya hidup damai, tetapi mereka menyimpan sebuah rahasia: setiap tahun, saat bulan sabit pertama muncul, jejak misterius akan terlihat di pantai.
Suatu hari, seorang pemuda bernama Arif, yang dikenal karena rasa ingin tahunya, memutuskan untuk menyelidiki fenomena tersebut. Ia sudah mendengar cerita dari neneknya tentang makhluk yang datang dari laut, tetapi tidak ada yang pernah melihatnya secara langsung.
Saat malam bulan sabit tiba, Arif pergi ke pantai. Gelombang berdesir lembut, dan bintang-bintang berkilauan di langit. Tiba-tiba, ia melihat cahaya biru yang berkilauan di permukaan air. Dengan berani, Arif mendekati cahaya itu. Dari dalam laut, muncul sosok indah dengan rambut panjang yang mengalir seperti air.
"Aku adalah Lira, penjaga laut," katanya dengan suara merdu. "Setiap tahun, aku meninggalkan jejak di pasir untuk mengingatkan manusia akan keajaiban laut."
Arif terpesona. "Mengapa kau melakukan ini?" tanyanya.
Lira tersenyum. "Laut dan daratan terhubung. Jika manusia merawat laut, ia akan memberikan banyak hal. Tapi jika tidak, ia akan marah."
Arif merasa sebuah tanggung jawab muncul dalam dirinya. "Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?"
"Jadilah suara bagi laut," jawab Lira. "Ajaklah desa ini untuk menjaga kelestarian alam."
Sejak malam itu, Arif bertekad untuk melindungi laut. Ia mulai mengorganisir kegiatan bersih-bersih pantai dan mengedukasi penduduk tentang pentingnya menjaga ekosistem. Perlahan, desa Sinar Laut berubah. Mereka mulai menghargai kekayaan alam yang mereka miliki.
Setiap bulan sabit, Arif kembali ke pantai, menunggu Lira. Setiap kali mereka bertemu, ia merasakan ikatan yang lebih kuat dengan laut dan makhluk di dalamnya. Suatu malam, Lira memberi Arif sebuah kerang indah.