Mohon tunggu...
hilda amalia
hilda amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya ada lah hilda seorang mahasiswa iain jember fakultas tarbiyah Dan I kmu keguruan prodi tadris matematika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Respon Islam Nusantara terhadap Budaya

4 April 2020   00:39 Diperbarui: 4 April 2020   01:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada beberapa point yang perlu kita bahas dalam materi kali ini. Berkenaan dengan respon islam nusantara terhadap budaya, apa dan bagaimana ?. Mari kita bahas beberapa point secara singkat saja.

1. sinkretisme
Sinkretisme  menurut kbbi merupakan paham (aliran) baru yang merupakan perpaduan dari beberapa paham (aliran) yang berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan, dan sebagainya. Lalu bagaimana sinkretisme islam nusantara?
Seperti yang kita tahu, Kalau kita mengamati islam yang berda di indonesia atau yang dikenal dengan nama islam nusantara, maka kita akan menemukan islam yang berbentuk sinkretieme.

Yang Dalam artian bahwa islam di dindonesia bukan islam yang sesungguahnya sebagaimana banyak islam yang diterapkan di timur tengah atau beberapa negara islam lainnya yang dikenal dengan memakai gamis, bersurban, ataupun bercadar. Menurut beberapa sumber Disadari atau tidak, islam nusantara, secara genealogi, etnografi, historigrafi, maupun secara antropologi banyak dimunculkan oleh ilmuan-ilmuan barat melalui penelitiannya. Yakni salah stunya adalah Antropolog Amerika, Cilfford Geertz, dengan triologinya, yaitu; santeri abangan dan priyayi dalam agama jawa.

2. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya itu sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. 

Nah dalam islam sendiri, maksutnya yang ada di nusantara merupakan akulturasi .sebab Islam datang ke indonesia pada dahulunya, yang mana indonesia masih merupakan penduduk pribumi asli yang masih kental dengan budaya serta agama non muslim sebut saja salah satunya hindu, budha. Islam merupakan budaya baru kala itu yang lambat laun di terima di nusantara namun tak menghilangkan budaya yang terdahulu. Namun ada beberapa pengolahan budaya. Seperti menyaring budaya yang masih dapat di berlakukan sehingga tak keluar dari syari'at islam.

3. Akomodasi
Jika diartikan secara singkat maka akomodasi merupakan usaha untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan jika diartikan secara luas, maka pengertian akomodasi adalah usaha-usaha yang sengaja dilakukan untuk bisa melerai atau pun menyelesaikan pertikaian yang terjadi di antara dua pihak. Dalam islam nusantara atau akomodasi yang sering di pakai di indonesia adalah musyawarah. Dalam setiap permasalahan dalam menentukan keputusannya para masyarakat di indonesia biasanya lebih mengutamakan adanya musyawarah terlebih dahulu.

4. Sikap Islam Nusantara Terhadap Tradisi
Setiap pemeluk agama memiliki tradisi budayanya masing-masing. Begitupula dengan islam yg masuk ke nusantara. Dalam perkembangannya, terjadi perkawinan antara keyakinan agama dan budaya yang ada di indonesia. Kemudian Islam menyesuaikan dengan budaya lokal, membahas tentang bagaimana cara menggerakkan ajaran islam yang sesuai dengan budaya yang sudaha selama ini mengakar di nusantara. Sehingga tradisi agama islam dapat berdialog dinamis dengan tradisi yang sudah berkembang di tengah masyarakat. Dan berjalan selaras dengan syariat islam tanpa menghilangkan esistensi budaya itu sendiri.

5. Islam dan Akulturasi Timbal Balik
Kedatangan  islam di nusantara tidak menghilangkan tradisi yang sebelumnya ada, namun mempertahankan keislaman yang di wariskan dari generasi ke generasi. Islam di terima di nusantara dengan akulturasi timbal balik. Sehingga budaya yang ada di nusantara terisi dengan ajaran2 islam. Sehingga banyak budaya yangg tidak baik seiring waktu di tinggalkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun