Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Masyarakat yang Hidup di Perumahan Rata-rata Memiliki Pembantu?

7 Februari 2023   20:55 Diperbarui: 7 Februari 2023   20:56 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Aku sebagai warga perumahan memiliki pemikiran "kenapa ya kok banyak pembantu di perumahan? sedangkan masyarakat yang hidupnya di pedesaan saja tidak memiliki pembantu. Apakah warga perumahan kaya ya makannya kuat membayar jasa pembantu"

Itu pemikiranku waktu SD, akan tetapi sekarang aku sudah menemukan jawabannya. 

Masyarakat di perumahan rata-rata bekerja, baik cowok mau pun cewek. Dari pagi nih sudah ramai orang-orang mengeluarkan motor di halaman rumah dan memanasi motor. Kemudian jam setengah 7 semua pekerja mulai otw ke kantornya masing-masing. 

Nah karena tidak ada yang menjaga anak di rumah, maka pembantu adalah solusi. Walau terkadang anak full day school, tetap saja masih ada pembantu di rumah. 

Pembantu memiliki tugas yaitu membersihkan pekerjaan rumah, memasak, menjemput anak ketika pulang sekolah, mengawasi anak ketika dia bermain. 

Kenapa kok di perumahan saja? karena biaya hidup di perumahan lumayan menguras kantong. Kalau hanya yang cowok saja bekerja, agak kurang ya. Apalagi kalau membeli rumah dengan kredit, wow cicilan setiap bulan akan menanti. 

Maka dari itu, si cewek juga membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah. Kalau di perumahan wajar sih ya memiliki pembantu, mereka berfikir dari pada anak dititipkan ke orang tuanya lebih baik dia membayar orang untuk menjaga anaknya. 

Sedangkan pemikiran masyarakat di pedesaan, jika wanita ya lebih baik di rumah, mengurus anak dan suami. Cukup nggak cukup ya diterima. Kalau mau bekerja lebih baik dititipkan ke orang tuanya, kan gratis. 

Lah kata siapa gratis? tentu kita sebagai anak akan sungkan dong kalau nitipin anak tiap hari dari pagi hingga sore cuman dibayar terimakasih doang. 

Itu sih yang ku dapat selama ini mengapa aku dititipin ke pembantu. Walau begitu, orang tua juga turut menjaga dan mengawasi anak dong. Ketika orang tua pulang kerja, minimal rumah sudah bersih, sehingga hawa emosi akibat jalanan macet tidak ditambahi dengan berantakannya rumah. 

Capek loh orang pulang kerja, rumah berantakan, anak belum mandi, nggak ada makanan. Kan mending menyewa jasa pembantu, tinggal bayar per bulan, kerjaan rumah beres dan pulang ke rumah tinggal bobo dan kumpul keluarga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun