"Balas dendam ketika berbuka" adalah sebuah kalimat yang sudah tidak asing lagi di telinga, apalagi saat ramadhan menjelang. Seolah-olah sudah menjadi hal yang wajar dan lumrah ketika berbuka puasa porsi kita di luar batas seperti hari biasanya kita makan.
Jika biasanya kita hanya makan dengan sepiring nasi dan lauk seadanya tanpa tambahan menu lainnya, maka saat ramadhan menjelang, datanglah takjil dan saudara-saudaranya yang telah siap untuk menggoda umat manusia, hahahaha!
Rasanya kurang afdhol kalau tidak dibuka dengan sesuatu yang manis-manis, serupa kolak, es buah, es campur, es dawet dan es es lainnya sampek z wkwkwk! Ada juga yang kurang afdhol kalau tidak disisipi dengan renyah dan gurihnya gorengan yang bikin nagih apalagi pake cabe/saus sambal, hmmm! Rasanya gak ada yang lebih nikmat kecuali telah disempurnakan untukmu takjilmu dan juga gorengan-gorenganmu di atas meja makan bertudung saji itu hahahah! Right?!!
Oh tunggu, ini masih pembukaan ya, belum lagi makan besarnya! Yaitu nasi dan lauk-pauk yang tentunya tidak hanya satu menu yang dimakan. Rasa-rasanya apa saja yang ada di atas meja makan, kalau bisa masuk, pasti akan dimakan dan dijejali ke mulut walau kita sudah kenyang. Lalu? Apa yang terjadi? Begah? Kekenyangan? Ngantuk? Malas pengen rebahan aja? Dan akhirnya sholatnya jadi gak khusyuk karna kekenyangan yang sangat mengganggu tadi! Weleh,weleh! Kalau gitu siapa yang Bahlul?!
Momentum bulan Ramadhan yang katanya bulan penuh ampunan dan bulan penuh rahmat bagi kita, jadi kita lewatkan begitu saja hanya karena kita teledor dan pasrah saat dikibuli oleh nafsu ingin balas dendam saat berbuka! Tidakkah disayangkan, padahal puasa itu latihan menahan, menahan apapun, bukan hanya menahan makan minum dimulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya, tapi juga latihan menahan itu harus kita bawa tatkala adzan telah berkumandang yaitu ketika berbuka puasa. Paham?!
Jadi begini, puasa adalah latihan, latihan menahan nafsu kita yang sering menggebu-gebu dan suka berlebihan termasuk berlebihan dalam hal makan minum dan lain-lainnya. Hal tersebut harus kita tahan, karena kalau tidak ditahan manusia jadi kehilangan batas dan keluar koridor, bahasa gampangnya off-side wkwk.
Hal yang berlebihan itulah yang membuat manusia jadi lupa kalau tujuannya diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk senang-senang, berlebih-lebihan dan foya-foya, ya boleh lah sesekali menyenangkan diri atau memberi hadiah pada diri. Tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita jadi jauh dan malah malas untuk melakukan kewajiban pokok kita yaitu beribadah kepada Allah Swt.
Allah swt berfirman dalam surah al-Isro' ayat 27: ان المبذرين كانوا اخوان الشيطين، وكان الشيطن لربه كفورا
Innal mubaddziriina kaanu ikhwaanas syayaatini, wa kaanas syatoonu lirobbihi kafuuro
Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudaranya syaiton, dan syaiton itu sangat ingkar kepada Tuhannya.