Mohon tunggu...
Badia Hikmah Safitri
Badia Hikmah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

You can do it !! Let's get it !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berpikir atau Emosi?

10 Mei 2021   20:18 Diperbarui: 10 Mei 2021   20:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
amigdalacrypto twitter.com

Saat kita sedang berada pada fase emosi yang tak terkendali, rata - rata orang akan mengucapkan hal - hal yang di luar dugaan, tak mengenakkan. Maka dari itu ada pepatah yang mengatakan "Berfikirlah dahulu, kemudian berbicaralah".

Lantas bagaimana kita bisa berfikir dengan baik, jika kita sudah terlanjur dalam larutan emosi yang menggebu, dan  tak mengenakkan. Akan lebih baik jika emosi atau perasaan kita lebih ke arah yang positif yang bisa membangun, lalu bagaimana jika emosi kita lebih ke arah yang negatif, pasti akan memuculkan hal yang tidak baik bukan ?.

Tapi, ternyata emosi itu tercipta karena kita mempunyai bagian emosi pada otak kita lohh..

Bagian otak tersebut bernama amigdala, amigdala terletak pada bagian lobus temporal kiri dan kanan yang berbentuk seperti almond, bagian amigdala ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran, mendeteksi adanya bahasa, merasakan perasaan atau emosi, memori, dan naluri untuk bertahan hidup ketika kita merasa dalam keadaan bahaya. amigdala juga berperan penting dalam memainkan peran penting dalam perasaan. 

Ada penelitian yang menyebutkan bahwa otak laki - laki yang lebih mengedepankan berfikir terkebih dahulu, dari pada otak wanita yang mengedepankan perasaan atau emosi nya terlebih dahulu, mengapa bisa begitu?

Saat kita  terlibat dalam suatu hubungan antara laki - laki dan perempuan. Ketika laki - laki yang berhungan dengan kita sedang berhubungan dengan perempuan lain, laki - laki akan menjelaskan alasan - alasan yang logis tentang apa yang sudah terjadi dan mengapa ia melakukan hal itu, berbeda dengan perempuan yang lebih berperasa, maka ia akan ngambek, cemburu, marah, berperasangka yang tidak - tidak, padahal belum tentu semua perasaan yang ia miliki sama dengan kenyatannya. Mengapa wanita seperti itu cara berfikirnya yaa?

Paul broca meneliti bahwa ukuran otak laki - laki lebih besar dari pada perempuan. Sehingga dalam bekerja pun akan lebih baik dari pada otak wanita, sehingga dalam kerja otak laki - laki akan lebih cerdas, lebih baik, dan banyak lebih - lebihnya dari pada wanita, tapi statemen itu tak sepenuhnya di terima dengan baik. Perlu penelitian yang lebih mendalam dari kasus ini. 

Terdapat pembahasan dalam buku Abdul Chaer (2009:133), bahwa otak wanita lebih seimbang dari pada laki - laki. Hal ini di akui oleh penelitian yang di lakukan oleh Mark George, bahwa otak wanita bekerja lbih luas dari pada otak laki - laki. wanit akan menanggapi suatu hal melalui perasaannya atau emosinya. wanita akan menganggap hal - hal yang berada di sekitarnya lewat emosi, hal ini di tunjukkan ketika wanita lebih mengerti dan peka terhadp hal yang berada di sekitarnya, seperti merasakan kesedihan teman, kegelisahan suami, atau persoalan yang terjadai antara teman kerjanya. Jadi apa yang di lakukan wanita tak hanya melakukan seperti laki - laki yang melihat seperti apa adanya. 

Dr. Thomas crook juga meneliti lebih dari 50.000 wanita bahwa wanita lebih menyimpan dan mengingat dengan baik, sepeti detail, asosiasi, serta pengalaman pribadinya di banding dengan laki - laki. Daya ingat wanita mengenai hal seperti kosa kata, jenis, jauh lebih tahan lama di bandingkan dengan laki - laki, wanita mempunyai cara unik dalam hal mengingat, karena kebanyakan wanita akan menyangkutkan memori pada daerah amigdala atau daerah emosi seperti apa yang saya jelaskan di atas, dengan menggunakan belahan hemisfer tempat emosi bersemayam. Terima kasih, semoga bermanfaat :))

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun