Sebagai manusia rasanya kita semua sudah biasa dipaksa untuk berhadapan dengan dua pilihan. Tanpa aba-aba, seringkali bimbang jika sudah bertemu persimpangan. Untuk para entrepreneur, seringkali bingung ingin mandiri membangun usaha sendiri atau menggandeng mitra untuk menapaki jalan sukses bersama. Tentunya, kedua pilihan tersebut punya suka dan duka masing-masing. Hal yang paling mendasar terkait profit atau keuntungan yang menjadi tujuan utama dari didirikannya suatu usaha. Jika pengusaha memiliki mitra, maka sudah pasti keuntungan yang ada akan dinikmati bersama-sama. Entah itu sama rata atau menerapkan presentase berbeda yang sesuai kesepakatan. Sedangkan, Solopreuner bisa menikmati semua keuntungan yang diperoleh.
Contoh nyata yang pernah penulis alami adalah kerjasama bersama mitra dalam berbisnis. Saat itu, untuk modal awal kami memutuskan untuk iuran sama rata. Membuat rencana terlebih dahulu apa saya yang diperlukan untuk dibeli. Kami saling bertukar pikiran apa sebaiknya produk yang akan kami jual. Dalam prosesnya, tentu sering muncul pendapat yang berbeda. Tidak serta-merta mudah untuk mencapai langkah sepakat. Mungkin banyak yang beranggapan jika dikerjakan bersama-sama maka beban kerjanya akan semakin sedikit. Namun, jika kurang koordinasi ataupun salah strategi, justru akan ada pihak yang merasa memberikan effort yang lebih besar daripada orang lain dan ujung-ujungnya mengeluh tidak adil.
Bicara soal testimoni pembagian keuntungan, mungkin karena usaha kami masih berskala kecil dan tahap merintis sehingga laba yang didapat sangat sedikit jika dibagi untuk beberapa orang. Bahkan penulis merasa rugi tenaga serta waktu yang dikeluarkan tidak sepadan dengan hasil yang diperoleh. Tetapi tentu ada kelebihan lain yang hanya bisa diperoleh dari menjalankan bisnis bersama mitra. Misalnya saja, ketika bisnis membutuhkan orang yang bisa memasak, orang yang bisa desain untuk mempromosikan produk, dan tenaga yang dapat mendistribusikan produk. Jika kita merasa tidak mungkin menghandle semua hal tersebut sendirian maka bermitra adalah solusi yang sangat tepat untuk dilaksanakan.
Jadi menurut penulis, saat memutuskan untuk membangun usaha bersama mitra pengusaha harus memastikan bahwa mitra yang dimiliki merupakan orang-orang yang memang kompeten dan dibutuhkan serta memiliki tujuan yang sama. Perihal besar kecilnya untung yang didapat tergantung pada kemajuan serta skala usaha. Bisa jadi dengan bermitra, bisnis dapat berkembang lebih baik karena ada yang membantu untuk memikirkan inovasi serta hal-hal baru yang mungkin saja tidak pernah terbersit dalam pikiran kita sendiri. Contoh dari usaha bermitra yang patut dijadikan inspirasi adalah platform Ruangguru yang dibangun oleh dua sahabat yang sama-sama hebat.
Namun, orang yang memilih Solopreuner tentunya juga punya berbagai alasan. Karena tidak dipungkiri, ada beberapa orang yang lebih maksimal jika bekerja sendiri. Tipe orang yang lebih fokus dan cenderung tangguh berjuang sendirian. Keuntungan terbesar dari Solopreuner adalah tidak perlu berdebat ataupun mempertimbangkan pendapat orang lain. Keputusan yang diambil dapat secara mutlak merupakan hak kita sendiri. Biasanya, Solopreuner dapat dilakukan saat rencana yang dimiliki memang sudah "perfect" dan kita yakin dapat mengeksekusi secara maksimal, sehingga tidak memerlukan campur tangan orang lain untuk membangun usaha. Solopreuner juga bukan berarti membatasi kerja sama ataupun semuanya dilakukan sendiri. Tetap ada peluang untuk kolaborasi saat bisnis sudah besar ataupun mengalami perubahan tidak terduga di masa depan. Banyak perusahaan yang awalnya berdiri sendiri justru memilih merger untuk mengembangkan dan membuka opportunity ekspansi bisnis yang lebih luas.
Intinya, membangun bisnis secara mandiri atau memiliki mitra tetap sama hebatnya. Tinggal kita lebih nyaman menjalani proses yang seperti apa. Kalau suka bekerja sama maka tidak ada salahnya memilih opsi mesra bersama mitra. Tetapi jika yakin dengan kemampuan diri sendiri serta lebih suka mandiri dan memegang penuh kendali maka mengambil jalur Solopreuner juga sama baiknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI