Mohon tunggu...
Paulus Darma Wicaksono
Paulus Darma Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menjadi mata untuk berita di tiap sudut

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajah Pasar Tiban Ramadhan di Kota Pelajar

19 Juli 2013   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:20 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1374204489275809955

[caption id="attachment_276122" align="aligncenter" width="461" caption="Photo by Paulus D. Wicaksono"][/caption] Ngabuburit Sembari Menjelajah Komplek Lembah UGM

Puasa adalah saat dimana kita tidak makan atau minum untuk beberapa saat sesuai dengan waktu yang ditentukkan. Masing-masing Agama di dunia mempunyai waktu puasa dan lamanya berpuasa yang berbeda-beda. Menginjak bulan ramadhan, umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan penuh syukur menanti hari kemenangan.

Banyak hal unik dan menarik yang dapat kita temui di bulan ramadhan, salah satunya ialah pasar tiban atau pasar musiman yang ada pada waktu tertentu. Pasar tiban ini tidak hanya membutuhkan modal finansial dan modal tenaga manusia melainkan modal sosial. Pasar tiban Sunday Morning atau biasa disebut Sunmor adalah pasar yang terletak di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tepatnya di komplek Lembah UGM.

Pasar yang terletak di jalan Olahraga ini pada bulan ramadhan tidak hanya diadakan tiap minggu pagi tetapi tiap hari selama bulan ramadhan. Sejak pukul 15.00 WIB keramaian pedagang di kawasan lembah UGM mulai terasa, sepanjang jalan menuju UGM dari gerbang hingga bunderan pun dipadati pedagang, mulai dari pedagang dari pasar lain, dari kafe, atau pun pedagang musiman.

Bayu Yudho atau akrab disapa Bayu merupakan satu dari banyaknya pedagang musiman yang berdagang dan turut memeriahkan pasar tiban di bulan ramadhan ini. “Hari pertama berjualan masih agak sepi karena yang melaksanakan puasa lebih dulu itu jemaah Muhammadiyah tapi setelah hari kedua keramaian pembeli mulai terasa,” ungkapnya sembari menangani pembeli.

Pemuda yang berjualan es pisang ijo ini mengaku bahwa ini adalah kali pertama ia berjualan di daerah lembah UGM, karena selama ini ia sering berpindah-pindah tempat. “Mahasiswa UGM yang berjualan kebanyakan dari fakultas ekonomi, ada juga dari fakultas lain seperti pertanian, beberapa dari mereka berjualan sembari memenuhi tugas kampus,” ungkapnya lagi.

Pasar tiban ini buka dari pukul 15.00 hingga 20.00 WIB. Tidak hanya mahasiswa UGM dan pedagang musiman seperti Bayu saja yang berjualan, namun mahasiswa lain pun ada yang turut serta di dalamnya. Fajar Wardaya, mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) ini mengaku berjualan bersama temanya yang merupakan mahasiswa UGM. “Ketika melihat pasar tiban ini ternyata seluruh fakultas di UGM tidak dibatasi keikutsertaanya, seluruh fakultas UGM bahkan umum pun bisa berkesempatan berjualan,” ucap mahasiswa fakultas teknik, program studi teknik sipil ini. Motivasinya memeriahkan pasar tiban ini yaitu selain bisa mengisi waktu di bulan ramadhan ini juga bisa mencari penghasilan tambahan, dan bisa mendapat banyak hal positif salah satunya pahala memberikan buka puasa bagi orang lain.

Fajar tidak banyak menargetkan sesuatu dari pasar tiban ini, baginya memeriahkan bulan ramadhan menyambut hari yang fitri itu menjadi pengalaman tambahan ditahun ini. Fajar juga menambahkan bahwa ia berharap umat muslim dan umat beragama lain bisa meningkatkan toleransi dan saling menghargai sesama terutama bagi yang berpuasa untuk tetap rendah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun