Mohon tunggu...
HIJRASIL
HIJRASIL Mohon Tunggu... Administrasi - pemula

menjadi manusia seutuhnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Pembawa Gitar

21 Desember 2018   22:22 Diperbarui: 21 Desember 2018   22:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bulan depan wening sudah masuk semester lima, di semester ini seperti biasa setiap anak di prodi musik akan menggelar pertunjukan musik, pertunjukan ini akan menjadi tolak ukur bagi setiap mahasiswa seni musik, bila pertunjukannya sukses mereka tidak hanya akan mendapat nilai bagus tetapi sebuah keberhasilan dari proses belajar mereka selama ini.

Tidak heran bila selama sebulan ini aku selalu mendapati wening pulang ke kosnya lebih dari pukul satu malam.

"tumben pulangnya jam segini wen" tanya aku saat ia mau lewat di depan aku.

"iya mas, lagi sibuk persiapan pertunjukan bulan depan" ujar wen sambil menghentikan langkah kakinya.

Wenig begitu berbeda dengan perempuan lain, cara berpakaiannya membuat dia berbeda, rambut terurai tanpa di kepang atau disisir rapi, kamejanya tidak di kancingi hanya memperlihatkan kaus, jalannya pun terbilang berbeda seperti seorang lelaki.

Pernah suatau waktu ketika wening mau mudik lebaran, aku berujar padanya dengan candaan, bila balik jangan lupa ole-ole kopi khas pontianak. Wening pun tanpa keberatan mengiyakan candaan aku. Tanpa di sangka-sangka ternyata candaan aku berbuah kenyataan, saat kembali ke jogja dia memberikan aku sebungkus kopi bubuk.

Waktu aku sedang asik tenggelam dalam bacaan dari novel pramoedya, tiba-tiba sebuah tiket di sodorkan di depan wajah aku seketika memecah kosentrasi. Pandangan ku angkat pada orang yang menyodorkan tiket.

"hadir ya mas" belum sempat aku menanyakan tiket apa wening langsung meminta untuk hadir di pertunjukan mereka.

"ini tiket di acara pertunjuka kami" seperti tau isi benakku wening menjelaskan perihal tiket itu.

Di dalam tiket tertera jadwal acara pertunjukan di tanggal dua lapan bulan februari, acara akan di maulai pukul delapan sampai sepuluh malam, tempat pertunjukan akan di laksanakan dalam sebuah gelanggang olahraga di kampus mereka sendiri.

Malam itu hujan cukup deras ketika aku terjaga sampai pukul tiga pagi, riak air terdengar ramai berjatuhan dari ujung genting membuat genangan air. Aku keluar menengok sendal-sendal yang terparkir jangan sampai di bawa air. Saat pintu kamar ku buka, di depan sudah ada wening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun