Mohon tunggu...
Hijrana Bahar
Hijrana Bahar Mohon Tunggu... Librarian Volunteer -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Dirimu

28 September 2017   13:47 Diperbarui: 23 Februari 2018   10:18 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senja menyapa dan sorepun menampakkan dirinya menadakan malam akan segera tiba dengan menikmati secangkir kopi sambil membaca sebuah buku "Room to Read". Di halaman rumah aku bertemu dengannya setelah sekian lama aku kembali dari perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan. Mengingat pertemuan dengannya sekitar 6 tahun lalu, akan tetapi setahun setelahnya bertemu kembali. 

Dua orang saling memandang tanpa megalihkan pandangan. Bagaimana tidak seseorang yang pernah hadir didalam kehidupanku mampu aku lupakan begitu saja. Akan tetapi takdir berkata lain. Takdir tidak mempersatukan kita dalam ikatan halal. 

Orang lain yang memilikimu tidak lain adalah saudaraku sendiri. Aku marah pada diriku sendiri mengapa???? mngapa ????? harus saudaraku yang memilikimu, aku tidak berfikir sedikitpun tentang itu.  Dalam hati aku berkata aku sangat membencimu, dan membenci diriku yang terlalu mencintaimu karena akhirnya bukan aku yang memilikimu. 

Mengapa dirimu begitu jahat, aku memang memiliki banyak kekurangan tidak seperti dengan saudaraku yang begitu sempurna di mataku. Aku begitu menyayanginya. Pandangan mataku buyar seketika karena air mata yang tiba-tiba menetes lembut di kedua pipiku bak kapas yang tidak bertulang (oh ya, kapas kan ngk bertulang)??? dan aku hanya berlari masuk ke dalam kamar sambil mengusap air mataku dengan kedua tanganku. 

Aku hanya bisa menangis di kamar dan berfikir, kepergiaku selama 1 tahun dan aku kembali aku akan melihatnya di rumah setiap hari, aku tidak mengerti ada apa sebenarnya. akan tetapi dirinya sudah menjadi milik orang lain. Perasaan yang penah aku rasakan, hanyalah rasa cinta mendalam untuknya setiap hari bahkan setiap detik hanya dirinya yang selalu ku rindukan. 

Di tengah perantauan, ketika kekosongan hati mulai melanda aku selalu mencoba untuk tetap teguh pada pendirianku, aku hanya berfikir, ada seseorang yang sedang menunggu aku kembali, aku tidak ingin mengecewakannya hanya untuk kesenangan sesaat saja, Tapi apa yang aku dapatkan dari kesetiaan yang aku jaga, hanyalah sebuah penghianatan darinya. Aku percaya akan dirinya dan begitupula sebaliknya. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya berpaling hati, apa yang membuat dia memilih yang lain. Alasan itu tidak pernah aku temukan darinya dan tidak akan pernah aku pertanyakan padanya. Karena yang pasti dia sudah memutuskan apa yang dia inginkan. 

Aku pernah bermimpi tentang dirinya bangun di pagi hari, melihatnya tersenyum disampingku dan menyapaku dengan ucapan "mat pagi sayang", seperti itu impian yang aku fikirkan. Akan tetapi wajah yang aku lihat setiap hari tersenyum manis dengan orang lain dengan ucapan itu membuatku begitu makin membencinya. WHY??????? Apa salahku. sehingga hukuman yang seperti ini yang aku jalani. Aku tidak pernah meminta apapun selain bisa bersamanya, apakah waktu yang kita habiskan selama 6 tahun ini tidaklah berarti apa-apa untukmu??? seberapa besar kamu membenciku hingga aku hanya akan melihatmu tersenyum kepada orang lain. Hatiku begitu hancur melihatmu bersamanya. 

Aku tidak punya apa-apa selain hanya mencintaimu, memikirkanmu dan menyerahkan segalanya untukmu, lalu tanpa ada alasan engkau memilih saudaraku sendiri. Aku berfikir, masih adakah orang yang akan menerima keadaanku saat ini, ketika apa yang aku jaga selama ini tidak ada lagi artinya di mata siapa pun. Aku tidak punya tujuan lagi, aku hanya meminta dirimu tidak muncul di hadapanku. Aku juga ingin merasakan kebahagiaan ataukah aku tidak akan pernah menemukan kebahagiaan, karena aku tidak percaya lagi akan namanya cinta. 

Cinta hanyalah sebuah kata yang tidak memiliki arti sedikitpun, hanyalah sebuah tindakan bodoh yang akan membuat orang yang merasakannya menjadi hancur tanpa memiliki nilai sedikitpun. Hanya kebencian yang tersisa untukmu, maafku pun tidak ada untukmu karena aku terlalu mencintaimu dan dalam waktu 1 tahun saja dirimu mengubah persepsiku tentang cinta itu sendiri. Karena cinta adalah benci yang tidak memiliki obat penawar, seperti sebuah racun yang akan selamanya tersimpan meskipun di obati maka hanya sedikit saja yang hilang tidak sepenuhnya. Aku juga memiliki impian aku ingin merasakan apa yang kamu rasakan dan menemukan seseorang yang mampu menjadi imamku dan menuntun ku mencapai ridho dunia akhirat menerima aku apa adanya dengan segala kekuranganku. I NEVER FORGOT WHAT DID YOU SAID TO ME. BECAUSE I LOVE YOU, I HATE YOU.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun