Mohon tunggu...
Hijrana Bahar
Hijrana Bahar Mohon Tunggu... Librarian Volunteer -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Mungkin Perpustakaan Dapat Berubah Menjadi "E-commerce"?

23 Februari 2018   10:22 Diperbarui: 20 Agustus 2018   15:37 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Era saat ini serba instan, ingin apapun segalanya bisa didapatkan tanpa mendatangi store yang diinginkan. Lalu apa jadinya jika perpustakaan juga beralih layanan menjadi sebuah lembaga E-Commerce. Tidak dipungkiri suatu saat dimana tidak akan ada lagi buku yang dicetak, tidak ada lagi gedung perpustakaan, yang ada hanyalah perangkat software dan orang-orang yang menjalankannya saja. E-Commerce yang bergerak dibidang jasa pelayanan publik seperti Grab, Gojek, Online Shop. Mereka begitu memberikan pelayanan prima kepada custumer mereka. 

Dengan imbalan mereka akan menerima bayaran sesuai dengan jasa apa yang mereke tawarkan. Lalu bagaiman jika perpustakaan juga menerapkan Go-Lib (Go Library) dimana perpustakaan mampu bertransformasi menjual layanan mereka dengan cara delivery Book. Dengan layanan yang seperti ini, mungkin akan membuat perpustakaan menjadi layanan E-Commerce yang memanjakan Pemustaka dengan fasilitas yang ada di Go-Lib. 

Saat ini penerapan Go-Lib ditindak lanjuti akan tetapi tidak menutup kemungkinan suatu saat akan muncul layanan yang seperti itu. Why Not?? Mereka bisa memberikan layanan Prima kami pun bisa menyediakan layanan prima seperti yang kalian lakukan. Inilah tantangan para pustakawan masa depan untuk mengembangkan dan melakukan riset terhadap Go-Lib. Apa, bagaimana kita tunggu saja nanti. pasti akan menjadi tren dimasa yang akan datang.  

Perpustakaan di Era konvensional dan era digital sangatlah berbeda, pustakawan yang begitu ramah menyapa para pemustaka yang berkunjung di perpustakaan, akan tetapi pustakawan di era digital yang ada hanyalah sebuah robot tapi mereka bukan robot yang dibuat dari mesin akan tetapi seperti itulah realitanya. Masih segelintir pustakawan yang memahami peranan mereka, karena terlalu dimanjakan oleh teknologi. Bukan manusia yang memanfaatkan teknologi tapi Teknologi yang memanfatkan manusia.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun