Apakah menurut kamu, memberikan info tentang manfaat skincare kepada ibu-ibu rumah tangga dengan usia 35 tahun akan menarik perhatian mereka untuk membelinya? Â Jika boleh jujur maka jawaban yang akan didapatkan mungkin bisa menarik perhatian, namun memastikan mereka pasti akan membelinya tentu tidaklah mungkin. Kasus sederhana ini menyadarkan kita bahwa, sebagus apapun produk yang kamu miliki namun jika tidak dibutuhkan oleh orang lain maka dipastikan produk tersebut akan gagal di pasaran.
Mengenal siapa target pasar secara detail dan lengkap akan memudahkan kamu membuat apa yang mereka semua butuhkan, dengan mengenal kamu akan lebih mengetahui apa masalah yang mereka hadapi, produk apa yang bisa diberikan, dan solusi terbaik apa yang bisa kamu tawarkan. Semua ini bisa kamu lakukan dengan buyer persona.
Secara mudah buyer persona merupakan karakter fiktif dari target konsumen yang kamu buat. Meski fiktif semua informasi dan keterangan yang kamu tulis benar adanya dan berasal dari hasil penelitian. Layaknya avatar, buyer persona ini nantinya adalah mereka akan membeli produk yang kamu hasilkan. Lantas apa yang harus kamu lakukan untuk menentukan buyer persona dari usaha kamu? Berikut uraiannya.
1. Dimulai dengan menuliskan informasi pribadi
Layaknya biodata, kamu harus menuliskan semua informasi target konsumen kamu secara detail. Kamu bisa mulai dari nama, usia, jenis kelamin, status, pekerjaan, tempat tinggal, informasi pendidikan, hingga jenjang karir yang dimiliki.
2. Tentukana bagaimana karakternya
Setelah kamu menuliskan semua informasi  pribadinya, teruslah berlanjut ke bagian karakter. Gunakan imajinasi dan beberapa informasi biodata yang kamu miliki untuk menentukan karakter seperti apa yang paling sesuai untuk dijadikan target konsumen kamu.
3. Tuliskan masalah apa yang sering dihadapi
Setiap manusia pasti memiliki masalah dan agar membuat avatar kamu semakin real, cobalah temukan masalah apa yang sering dihadapi target konsumen kamu. Dengan mengetahuinya secara jelas, kamu akan mudah menemukan produk seperti apa yang paling cocok untuk kamu buat.
4. Tentukan brand apa yang paling disukai
Menentukan brand akan membawa kamu ke arah Socioeconomic status (SES) yang jelas. Sehingga kamu bisa menentukan produk kamu akan menyasar ke kelas atas, menengah, atau bawah.