Mohon tunggu...
Hidayat
Hidayat Mohon Tunggu... Sebagai mahasiswa

Bangsalsari, jember, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Tokoh dan Inovasi Ilmiah Pada Masa Keemasan Peradaban Islam

9 Oktober 2025   14:51 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Peradaban Islam pada abad ke-8 hingga ke-13 Masehi merupakan salah satu periode keemasan dalam sejarah peradaban manusia. Pada masa ini, umat Islam telah mencapai kemajuan pesat di berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains. Ilmu pengetahuan menjadi fondasi penting bagi kemajuan peradaban manusia, memungkinkan pemahaman dan pengembangan untuk menghadapi berbagai fenomena alam dan kehidupan. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan merupakan proses evolusi berkelanjutan yang dicirikan oleh temuan baru di setiap periode. Karakteristik dan temuan ini dibentuk oleh akulturasi budaya dan dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya, dan politik yang dinamis. Selain itu, para intelektual pada setiap masa berperan penting dalam menentukan objek material studi yang relevan dengan kebutuhan zamannya. Para ilmuan Muslim terkemuka, seperti Al-Khawarizmi, Ibn Sina, dan Al-Razi, memiliki peran fundamental dalam kemajuan beragam bidang ilmu, mencakup matematika, kedokteran, astronomi, filsafat, kimia, dan geografi. Secara spesifik, Al-Khawarizmi dihormati sebagai "bapak aljabar" karena kontribusi matematisnya yang menjadi fondasi bagi aljabar modern. Demikian pula, karya monumental Ibn Sina, yaitu "Al-Qanun fi al-Tibb" (Kanon Kedokteran), memberikan pengaruh medis yang sangat signifikan dan berkelanjutan di seluruh dunia selama berabad-abad. 

Pembahasan

Kontribusi Peradaban Islam terhadap Ilmu dan Teknologi

Al-Khawarizmi

Matematika adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang sangat dipengaruhi oleh kekayaan intelektual Islam. Dalam karyanya yang disebut AlKitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, ilmuan Al-Khawarizmi dari abad kesembilan menawarkan uraian logis tentang persamaan kuadrat dan linier, yang berfungsi sebagai dasar untuk aljabar kontemporer. Selain itu, istilah "algoritma" berasal dari nama Al-Khawarizmi dan berasal dari istilah bahasa latin "algoritmi". Istilah ini merujuk pada prosedur sistematis dalam menyelesaikan masalah konsep yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti perhitungan zakat, pembagian warisan, dan penentuan arah kiblat.

Ibn Sina

Ibnu Sina (980--1037 M) lahir di Afsyanah, dekat Bukhara (sekarang Uzbekistan), pada masa Dinasti Abbasiyah yang merupakan pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan filsafat. Melalui Al-Qanun fi al-Tibb, Ibnu Sina merumuskan dasar-dasar ilmu kedokteran meliputi diagnosis, gejala klinis, dan pengobatan. Ia mengedepankan daobservasi dan eksperimen sebagai dasar dalam diagnosa penyakit, meletakkan fondasi kedokteran berbasis bukti. Selain itu, ibnu Sina juga memberikan kontribusi besar melalui karya-karyanya, yaitu Kitab al-Shifa (Ensiklopedia ilmu pengetahuan dan filsafat), dan Filsafat (mengintegrasikan logika Aristotelian dengan teologi Islam).

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, Biasa juga dikenal sebagai Abu Bakr al-Razi, yaitu seorang tokoh polimatik yang cemerlang, dikenal luas karena kemahirannya sebagai penerjemah dan sarjana di bidang kedokteran, farmasi, dan filsafat. Selain menghasilkan karya-karya orisinalnya sendiri yang signifikan, kontribusinya juga mencakup upaya penerjemahan yang kritis. Di mana ia berhasil mengalihbahasakan karya-karya penting dari tokoh-tokoh besar seperti Galen dan Hippocrates ke dalam bahasa Arab. Berkat warisan intelektualnya yang mendalam dan kontribusinya yang tak ternilai bagi praktik medis, Abu Bakr al-Razi diakui secara luas dan dianggap sebagai salah satu dokter terkemuka dalam sejarah peradaban Islam dan dunia.

Sejarah Perkembangan Ilmu Ilmiah Pada Masa Keemasan Islam Periode Modern Dan Kontemporer

Periode modern ditandai dengan kebangkitan Barat yang dipengaruhi oleh warisan pemikiran rasional Islam. Pada abad ke-19 hingga awal ke-20, dunia umat Islam mengalami upaya pembaruan keilmuan yang dipelopori tokoh-tokoh seperti Muhammad Abduh dan Jamaluddin al-Afghani, yang memadukan sains Barat dengan tradisi Islam. Lembaga pendidikan Islam modern seperti Al-Azhar dan Universitas Islam Madinah mengintegrasikan kurikulum klasik dengan sains dan teknologi terkini. Era modern juga membawa transformasi melalui kolaborasi global dan teknologi digital, dengan digitalisasi naskah kuno serta kerja sama penelitian internasional untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan, teknologi, dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun