Ayam goreng, salah satu menu yang cukup familiar dan banyak digemari oleh berbagai kalangan. Ada berbagai olahan ayam goreng, salah satunya yang menjadi favorit saya yaitu ayam goreng serundeng. Dulu almarhumah ibu saya kerap membuat ayam goreng serundeng untuk keluarga dan masih jelas teringat dalam memori saya lezatnya ayam goreng serundeng buatan ibu.
Sekarang ini kalau kangen masakan ayam serundeng ibu, saya suka bingung. Mau bikin sendiri, tapi suka nggak pas dengan hasil masakan ibu. Kalau mau beli juga saya kurang mengerti dimana ayam goreng serundeng yang enak, yang mirip seperti yang almh ibu saya buat. Dasarnya saya juga agak kurang gaul soal kulineran, jadilah nggak tauk kalo ada yang jual ayam goreng serundeng yang enak dan lokasinya juga sangat familiar dan mudah dijangkau dengan transportasi umum.
Saya menggunakan transportasi Trans Jakarta untuk menuju lokasi ayam serundeng tersebut. Di mulai dari halte Manggarai, saya menuju Harmoni dengan transit di halte Tosari. Dari halte Harmoni saya sambung dengan bus jurusan Harmoni - PGC 1 dan turun di halte Pasar Baru.
Jangan bayangkan tempat berjualan ayam goreng serundeng pasutri Pranata ini berupa rumah makan permanen. Tidak sama sekali. Beliau berjualan di depan toko optik (kacamata) dengan menggelar meja dan beberapa bangku untuk duduk para pembeli.Â
Seringkali karena banyaknya yang membeli, tangga emperan toko inipun menjadi tempat duduk bagi pembeli. Namun semua itu tidak mengurangi kelezatan rasa ayam goreng serundeng ibu Kusnia Pranata.
Seporsi ayam goreng serundeng plus nasi hangat dan sambel goreng bu Pranata ini dibandrol 20 ribu rupiah saja. Cukup mengenyangkan, tapi saya penasaran untuk mencicipi ati dan ginjal goreng yang diolah dengan cara yang sama dengan ayam goreng serundengnya. Hmmm rasa dan aroma rempah serta kelapa yang digongseng (ditumis) ini membawa ingatan saya pada masakan ayam goreng serundeng buatan almh ibu.Â
Branding di twitter itu penting, apalagi buat kita yang bermain dan tentunya mendapatkan penghasilan dari twitter. Selain itu follower twitter kita itu adalah aset yang harus kita jaga dan rawat. Caranya? Berikan mereka informasi dan twit-twit yang bermanfaat, bukan hanya twit pesanan saja. Bayangkan saja seandainya kita masuk ke pasar dan langsung diserbu oleh tawaran-tawaran tanpa sempat kita melihat-lihat dulu ada apakah di pasar tersebut.Â