Mohon tunggu...
Hida Kamelia
Hida Kamelia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hidup sejahtera

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksiologi dalam Pendidikan Islam

23 April 2021   09:20 Diperbarui: 23 April 2021   09:20 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Hida Kamelia 

Nim: 2120236

UTS FILSAFAT KELAS G

1.Pengertian Aksiologi

Secara Bahasa, aksiologi berasal dari Bahasa yunani "axios" yang berarti bermanfaan dan "logos" yang berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Secara istilah aksiologi merupakan ilmu pengetahuann yang menyelidiki hakikat nilai dari sudut pandang fiksafat. Selain itu aksiologi merupakan studi hakikat tertinggi, realitas, dan arti dari nilai-nilai. Dapat dikatakan pula aksiologi adalah ilmu yang mengkaji hakikat tertinggi dari nilai etika dan estetika. Ketika berpijak pada landasan aksiologi, yaitu nilai yang mengandung manfaat bagi kehidupan manusia. Landasan aksiologi juga terdapat dapat pada tata nilai yang ada dalam kehidupan.

 Sejalan dengan itu, ajaran islam disebut unsur kebermanfaatannya yang menjadi prioritas utama dalam membuat kerangka keilmuan. Dalam sebuah hadits Abu Hurairah mengatakan bahwa "ketika seseorang telah meninggal maka terputuslah amal segala amalnya. Kecuali: sekolah yang pernah ia dermakan, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang selalu mendoakannya". Hadits tersebut dapat dipahami bahwa tujuan mencari ilmu untuk kemaslahatan. Meski pada kenyatanaanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan hanya untuk kemanusiaan, tetapi digunakan sebagai alat untuk saling menghancurkan satu sama lain. Kondisi tersebut paling tidak sudah merusak salah satu sisi aksiologi yang mana malah menyalah gunakan teknologi dan ilmu yang telah berkembang.

Aksiologi memiliki nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perilaku. Nilai teori dan aksiologi saling berkaitan satu sama lain. Nilai etika terbagi mejadi dua dalam aksiologi:

a.Etika, pembagian aksiologi yang menjelaskan masalah masalah perilaku, nilai, norma, adat istiadat atau sesuatu yang didasari oleh kebaikan dan sikap tanggung jawab.

b.Estetika, aspek yang mempelajari tentang keindahan yang tersusun secara rapi dan harmonis antara unsur satu dengan unsur yang lain.

2.Pengertian Pendidikan Islam

Pengenalan dan perkembangan islam dibutuhkan etikaprofetik, yaitu etika yang berkembang bersamaan dengan nilai nilai ilahiah bagi penerapan ilmu. Secara filosofis, nilai terkait dengan etika yang sering disebut sebagai filsafat nilai. Mengenai etika sumber yang paling utama dalam islam adalah Al-Quran dan hadits, serta ijtihad uang dikembangkan oleh para ulama'.

Dalam penerapannya pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian manusia sesuai dengan nilai nilai yang terdapat dalam ajaran islam. Menurut Siswanto dalam bukunya yang berjudul filsafat dan pemikoran pendidikan islam, nilai yang terdapat dalam pendidikan islam adalahnilai yang terkandung dari ajaran islam. Dalam pendidikan islam terdapat beberapa nilai nilai yang bersumber dari Al-Quran yang dapat di kembangkan menjadi etika profetik pengembangan dan ilmu pendidikan islam, seperti ; nilai ibadah, nilai ihsan, nilai masa depan, nilai kerahmatan, nilai amanah, nilai dakwah, dan nilai tabsyir.

Menurut Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya yang berjudul filsafat pendidika islam telaah sejaran dan pemikirannya, dijelaskan bahwa aksiologi pendidikan islam ditujukan pada nilai nilai al-akhlaq al-karimah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam tidak mengacu pada kognitifnya saja, tetapi terhadap pembentukan afektifnya, yaitu akhlakul karimah masing masing. Niali nilai yang terdapat dalam akhlakul karimat mencangkuo semua spek baimdari diri sendiri, keluarga, Allah SWT, Rasulullah, dan lain sebaginya.

Nilai dan tujuan pendididikan islam itu bersifat subjektif, karena manusia sebagi subjeknya. Sebab manusia sangat berperan dalam segala hal serta kesadarannya merupakan sebagai tolak ukur dalam segalanya seperti, eksistensi nilai, maknanya dan validitasnya. Dalam konteksnya nilai dan tujuan sangat mempengaruhi konteks social yang didalamnya terdapat konteks proses pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun