Nasi goreng (nasgor) adalah salah satu makanan yang paling populer di Indonesia, dan kita bisa menemukan warung nasi goreng di hampir setiap sudut kota. Namun, ada fenomena yang menarik dalam bisnis nasi goreng, yaitu mayoritas penjual nasi goreng adalah pria.
Mengapa hal ini terjadi? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang alasan di balik mayoritas penjual nasi goreng yang pria
Ada beberapa faktor yang mungkinbmenyebabkan kebanyakan pembeli nasi goreng (nasgor) adalah cowok, antara lain:
* Citra maskulinitas: Nasi goreng sering dianggap sebagai makanan yang cocok untuk pria karena mengandung banyak kalori dan protein, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh para pria yang aktif. Selain itu, citra makanan yang pedas dan kuat juga dapat membuat para pria merasa lebih macho.
* Tempat jualan: Banyak warung nasi goreng yang berlokasi di sekitar area kerja atau tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh pria, seperti pusat perbelanjaan, kampus, atau kawasan industri. Hal ini membuat nasi goreng lebih mudah dijangkau oleh para pria dan menjadi pilihan mereka untuk makan siang atau malam.
* Harga: Nasi goreng umumnya dijual dengan harga yang terjangkau, sehingga lebih terjangkau bagi para pria yang mungkin memiliki budget makan yang lebih terbatas dibandingkan wanita.
Namun, meskipun nasi goreng terkenal sebagai makanan yang lebih disukai oleh pria, tidak berarti wanita tidak menyukainya. Seiring dengan perubahan pola makan dan citra maskulinitas yang semakin terbuka, semakin banyak wanita yang juga menyukai nasi goreng
Tidak selalu benar bahwa yang jualan nasi goreng kebanyakan pria. Karena di Indonesia, penjual nasi goreng atau warung makan kecil bisa dimiliki oleh pria maupun wanita. Bahkan, banyak wanita yang sukses menjalankan bisnis nasi goreng, terutama di daerah pedesaan.
