tampaknya malam tlah dekat,
masih saja kuraba gumpalan pekatmu,
bertahun-tahun kusaksikan kepedihan tak berujungmu,
tak heran lagi mendengarmu berteriak berujar kesal,
tak heran lagi menatapmu bersimbah sesal,
bisakah kau bedakan malam menjelang ajalmu
dan malam menjelang pelarianmu ?
semua sama saja....
penuh teriakan dan makian.
malam tlah semakin dekat,
rindu menatapmu diam,
bertahun - tahun tak kulihat rupa sabarmu,
sesesak apa hidupmu kini ?
seperih apa deritamu kini ?
bisakah kau bedakan...
selama ini kau jemput ajalmu ,
bukan kematian yang menjeputmu ?
wahai duka dalam ragaku,,,,
matilah kau dalam diamku !
Gowa, 051012
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!