Mohon tunggu...
ali heyder
ali heyder Mohon Tunggu... -

Free Thinker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Babak Baru Hizbullah Israel 2015

29 Januari 2015   10:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik berkepanjangan Syria yang terjadi sejak 2011 lalu tidak bisa dipisahkan dari peranan negara2 tetangga yang memiliki kepentingan di negara tersebut. Zona keterlibatan negara negara tersebut antara lain:

Pro pemberontak:

- Saudi dan Qatar: Jatuhnya Bashar assad akan melemahkan hegemoni Iran dikawasan. Kedua negara ini menjadi sponsor utama di sektor pembiayaan dan pelatihan.

- Turki: sebagai negara dengan penduduk mayoritas islam yang berbatasan dengan Syria, posisi Turki pada ranah politik regional sangat oportunistik. Turki merupakan pintu masuk bagi para pemberontak.

- Israel: berkepentingan untuk memutus kekuatan Hizbullah di utara mereka dengan memutus mata rantai penghubung Iran Hizbullah di Libanon.

Pro pemerintah:

- Iran: Syria merupakan sekutu Iran yang juga berperan untuk pengiriman suplly senjata dan segala bentuk logistik lainnya ke Hizbullah

- Hizbullah: jatuhnya pemerintahan Syria dapat berakibat fatal terhadap eksistensi Hizbullah. Selain itu, pasukan pemberotak yang berlatar belakang wahabi merupakan ancaman tersendiri bagi pluralitas Libanon pada umumnya dan Hizbullah yang berlatar belakang syiah.

- Russia: jatuhnya pemerintahan Syria akan meruntuhkan dominasi Russia di kawasan. Rusia juga membutuhkan akses pipa gas dari laut kaspia melalui Syria. Dengan resistensi yang tinggi Rusia selalu menentang segala bentuk penyerangan dan mengedepankan dialog.

Serangan roket Hizbullah kemarin meningkatkan eskalasi perang yang semula hanya berbentuk proxy tersebut pada sebuah tingkatan yang jauh lebih besar. Serangan ini merupakan serangan balasan terhadap serangan Israel ke kawasan Golan Syria menewaskan Jihad Mughniyah, anak dari mantan komandan perang Hizbullah yang juga tewas oleh Israel beberapa tahun yang lalu.

Kelebihan yang dimiliki Hizbullah adalah disiplin tinggi dengan perencanaan perang yang sangat matang. Perang sebelumnya antara Israel dan Hizbullah terjadi pada tahun 1982, dimana Hizbullah mampu memukul mundur Israel dari semua kawasan Hizbullah di selatan, tahun 2000 dan 2006 dimana Israel gagal untuk menembus wilayah selatan Libanon dan kembali menarik mundur pasukannya.

Keunikan lain dari milisi ini adalah, sekjen mereka yang bernama Sayyid Hasan Nasrallah selain dikenal sebagai orator ulung, juga dengan janji janji terhadap hasil peperangan yang tidak meleset sehingga ia dijuluki ‘janji yang benar’. Sebelum serangan balasan kemarin Sayyid Hasan telah mengeluarkan pesan ancaman untuk Israel yang berisi “dua kalimat – siapkan perlindunganmu”. Pada tempat yang berbeda, Brigadr Jendral Israel, yang berkedudukan sebagai kepala riset militer Israel, Itai Brun mengatakan bahwa pada perang berikutnya pasukan Hizbullah bukan hanya bertahan dikawasan, namun akan masuk kedalam teritori Israel.

Masih terlalu dini untuk melihat bagaimana perang jilid 4 ini akan berakhir. Namun Israel sebagai sebuah negara yang dibentuk atas semangat diaspora sangat dirugikan dengan adanya ancaman militer tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun